4 Keuntungan Reksadana Pasar Uang (Lebih Baik dari Deposito)

Kenapa perlu memilih investasi Reksadana Pasar Uang dibandingkan Deposito? Ada 4 keuntungan Reksadana Pasar Uang yang membuat Anda harus mempertimbangkannya. 

Itu pertanyaan yang perlu Anda renungkan. Tulisan ini memberikan sudut pandang lain terhadap deposito dibandingkan instrumen lain, yaitu Reksadana Pasar Uang. 

Apa itu Reksadana Pasar Uang

 Reksadana Pasar Uang
 Reksadana Pasar Uang 

Uang di Reksadana dikumpulkan kemudian diserahkan pengelolaannya kepada professional, yaitu Manajer Investasi.

Reksadana Pasar Uang menempatkan dananya di instrumen pasar uang.

Ini adalah daftar investasi yang dibeli oleh Manajer Investasi dalam Reksadana Pasar Uang:

Deposito Berjangka, Sertifikat Deposito (Negotiable certificates of Deposit), Surat Berharga Pasar Uang, Surat Pengakuan Hutang, Sertifikat Bank Indonesia, Surat Berharga Komersial (Commercial Paper) yang telah diperingkat oleh perusahaan pemeringkat efek, Obligasi yang jatuh temponya kurang dari 1 (satu) tahun dan instrumen pasar uang lainnya.

Jadi, essentially Reksadana Pasar Uang adalah Reksadana yang menaruh uangnya di Deposito. Bedanya, penempatan di Reksadana Pasar Uang dikelola oleh Manajer Investasi.

Keuntungan Reksadana Pasar Uang

Lalu, apa keuntungan Reksadana Pasar Uang dibandingkan Deposito? 

1. Keuntungan Lebih Tinggi

Return Reksadana Pasar Uang antara 6.33% sampai 7.35% per tahun posisi akhir Maret 2015. Data ini saya ambil dari kinerja Reksadana Pasar Uang di Commonwealth Bank.

Suku bunga deposito tergantung lama penempatan dan jumlah dana yang ditempatkan.

Penempatan 1 tahun bunganya 4.75% sd 5.75% per tahun untuk minimum Rp 50 juta. Tapi, itu bunga yang belum dipotong pajak bunga.

Bunga deposito setelah dipotong pajak adalah 3.8% sd 4.6% setahun.

Jadi, Anda bisa lihat bahwa Reksadana Pasar Uang punya keuntungan diatas Deposito. 

2. Investasi Bisa Mulai dari Hanya Rp 100 ribu

Anda harus minimum punya  Rp 5 juta rupiah untuk penempatan di Deposito. Dibawah itu tidak diterima oleh bank.

Itu pun bunganya paling rendah. Supaya bunganya lumayan, Anda harus menaruh Rp 50 juta keatas.

Di Reksadana, Anda cukup mulai dari Rp 100 ribu. Dan tidak ada perbedaan return antara yang menempatkan Rp 100 ribu dan Rp 5 juta.

Jadi, akses investasi di Reksadana sangat terjangkau. Selengkapnya, silahkan pelajari di Cara Investasi Reksadana Online

3. Dana Bisa Diambil Kapan Saja Tanpa Denda

Pencairan dipercepat Deposito dikenakan denda 2% dari pokok. Jadi, kalau mencairkan deposito sebelum jatuh tempo, Anda kena denda.

Di Reksadana, kapan pun dana bisa ditarik dan tidak ada dendanya. Gratis biaya pencairan di Reksadana.

Proses pencairan Reksadana sangat mudah.

Anda bisa melakukannya via komputer. Tidak perlu datang ke cabang bank.

Saya tidak tahu apakah saat ini pencairan Deposito bisa dilakukan via online atau Anda harus datang ke bank. 

4. Jangka Investasi Fleksibel

Di deposito, Anda harus mempertimbangkan dengan baik – baik, berapa lama uang hendak ditempatkan.

Karena: pertama, pencairan dipercepat kena denda; kedua, bunga deposito dipengaruhi lama penempatan.

Salah menghitung jangka waktu deposito, Anda bisa rugi karena denda atau mendapatkan bunga yang lebih kecil.

Reksadana Pasar uang tidak menjatuhkan denda untuk pencairan dipercepat dan memberlakukan bunga sama untuk semua jangka waktu.

Waktu investasi menjadi sangat fleksibel di Reksadana Pasar Uang.

Mau investasi 1 hari bisa, mau investasi 10 hari bisa, dengan menerima return yang sama. Mau dicairkan tiba-tiba karena kebutuhan mendadak juga tidak masalah karena tidak ada denda. 

Daftar Risiko Reksadana Pasar Uang

Apakah Reksadana Pasar Uang tidak ada resiko sama sekali? Tidak.

Ini yang kita perlu pahami dan kalkulasi sejak awal.

Pertama, tidak semua dana Reksadana Pasar Uang ditempatkan di Deposito karena sebagian dana bisa di Surat Berharga Komersial (Commercial Paper), Obligasi yang jatuh temponya kurang dari 1 (satu) tahun.

Instrumen ini punya resiko lebih besar dari deposito karena penerbit surat berharga (biasanya perusahaan) bisa wanprestasi.

Tapi, Reksadana Pasar Uang membatasi penempatan maksimum  10% di setiap instrumen. Risikonya menjadi terbatas dengan sendirinya.

Anda sebagai pemegang unit Reksadana bisa melihat di Fund Fact-Sheet proporsi masing – masing instrumen investasi. Jika dirasa terlalu besar proporsi ke instrumen beresiko, Anda bisa memilih  Reksadana Pasar Uang yang lain.

Kedua, nilai return berfluktuasi tergantung perubahan tingkat suku bunga pasar.

Ini berbeda dengan deposito yang return sudah pasti. Bunga 4% di deposito, artinya Anda pasti akan menerima bunga sebesar itu di akhir periode deposito.

Di Reksadana Pasar Uang, return misalnya 5% atau 6%, itu indikasi. Kenyataannya dalam 1 tahun ke depan, return bisa lebih besar, sama atau lebih rendah.

Ketiga, apabila sebagian besar pemilik unit Reksadana secara serentak melakukan pencairan, maka hal ini dapat menyebabkan Manajer Investasi tidak mampu menyediakan uang tunai seketika untuk membayar pencairan tersebut.

Ini bukan berarti bahwa pencairan tidak bisa dilakukan. Pencairan tetap bisa dilakukan. Anda sebagai pemegang unit tetap bisa menerima uang Anda.

Tetapi, risikonya adalah proses pencairan butuh waktu lebih lama karena saat semua orang mencairkan di waktu yang sama maka Manajer Investasi perlu waktu menjual investasinya.

Biasanya Manajer Investasi menyiapkan dana likuid untuk jaga – jaga pencairan dari pemegang unit.

Tapi di saat mayoritas pemegang unit menjual Reksadananya di saat bersamaan, dana jaga – jaga tadi tidak cukup, sehingga Manajer Investasi harus mencairkan investasi yang itu membutuhkan waktu.

Kondisi ini mungkin terjadi, meskipun kemungkinannya relatif kecil. 

Keuntungan Reksadana Pasar Uang vs. Deposito

Ringkasan perbandingan antara Reksadana Pasar Uang dan Deposito sebagai berikut:

Reksadana Pasar Uang vs Deposito
Reksadana Pasar Uang vs Deposito

Reksadana Pasar Uang Terbaik

Buat investor yang konservatif, Reksadana Pasar Uang menjadi pilihan, apalagi saat kondisi pasar keuangan lagi terkoreksi, dimana investor dengan tipe konservatif yang menginginkan return imbal hasil yang stabil dalam jangka pendek.

Reksadana pasar uang adalah instrumen yang memang relatif kebal terhadap gejolak di pasar keuangan. Sebab, 100% dana kelolaan diputar pada instrumen deposito dan obligasi dengan tenor di bawah satu tahun.

Contohnya, sepanjang semester I-2018, berdasarkan data Infovesta Money Market Fund Index, RDPU tumbuh 1,9% secara year to date (YTD). Sedangkan, reksadana jenis lain justru tumbuh negatif.

Pasar Uang adalah instrumen beresiko rendah dalam bentuk deposito, surat berharga dan obligasi.

Siapa Reksadana Pasar Uang Terbaik?

Berdasarkan data Kontan – Bareksa award 2018 – 2019, kinerja manajer investasi yang mengelola Reksadana Pasar Uang dibagi menjadi performa 1 tahun dan 3 tahun.

Reksadana Pasar Uang Kinerja 1 Tahun

Reksadana Pasar Uang Terbaik
Reksadana Pasar Uang Terbaik 

Berikut ini Manajer Investasi terbaik untuk kategori pengola reksadana pasar uang dengan jumlah dana kelolaan lebih dari Rp 500 miliar untuk kinerja 1 tahun, yaitu:

  • Maybank Asset Management. Mendapat izin sebagai manajer investasi (MI) sejak 2002, Maybank Asset Management (Maybank AM) saat ini mengelola beberapa jenis reksadana pasar uang, seperti Maybank Dana Pasar Uang dan Maybank Dana Ekuitas dengan total dana kelolaan atau asset under management (AUM) mencapai Rp 1,08 trilun. RDPU dengan dana kelolaan terbesar yang dimiliki Maybank AM adalah Maybank Dana Pasar Uang yang diluncurkan pada 7 September 2011. Total dana kelolaan nya per Agustus 2018 sebesar Rp 1,01 triliun dengan jumlah unit penyertaan 714,84 juta. Reksadana pasar uang ini telah memberikan imbal hasil sekitar 41,6% sejak diluncurkan pertama kali hingga 14 September 2018. Sedangkan, dalam setahun terakhir, imbal hasilnya tumbuh sebesar 5,85%.
  • Manulife Aset Manajemen Indonesia. Berdiri sejak tahun 1996, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) adalah salah satu anak perusahaan Manulife Financial. Per akhir Juni 2018, total dana kelolaan MAMI mencapai Rp 67 triliun. Mendapat izin sebagai MI pada 21 Agustus 1997, saat ini MAMI mengelola 25 produk reksadana yang terdiri dari berbagai produk, termasuk empat di antaranya produk Reksadana Pasar Uang, yaitu Manulife Dana Kas II, Manulife Dana Kas Syariah, Manulife Dana Kas Utama, dan Manulife Indonesia Money Market Fund.
  • Victoria Manajemen Investasi. Victoria Manajemen Investasi (VMI) adalah bagian dari grup keuangan Victoria. VMI mendapat izin dari OJK sebagai MI pada 31 Desember 2014. VMI memiliki beberapa produk Reksadana Pasar Uang, seperti Lancar Victoria Merkurius, Victoria Dana Likuid, dan Victoria Pasar Uang Syariah. Per Agustus 2018, jumlah total dana kelolaan ketiga reksadana tersebut mencapai Rp 321 miliar. RDPU dengan AUM terbesar adalah Lancar Victoria Merkurius yaitu sebesar Rp 126,72 miliar
  • BNI Asset Management. BNI Asset Management (BNI AM) merupakan salah satu pelopor manajer investasi di Indonesia. Sejak tahun 1995, BNI AM merupakan salah satu divisi di PT BNI Sekuritas. Kemudian, sejak 7 Juli 2011, resmi memisahkan diri (spin-off) dari PT BNI Sekuritas. Pemegang saham mayoritas saat ini adalah PT BNI Sekuritas sebesar 99,9% dan sisanya dimiliki oleh Koperasi Karyawan PT BNI Sekuritas. Dari total 96 reksadana yang dimiliki perusahaan saat ini, sebanyak enam di antaranya adalah reksadana pasar uang, seperti BNI-AM Dana Likuid dan BNI- AM Dana Pasar Uang Kemilau. Kedua reksadana ini memiliki imbal hasil yang baik dalam tiga tahun, yaitu masing-masing sebesar 21,04% dan 23,43%.

Reksadana Pasar Uang Kinerja 3 Tahun

Reksadana Pasar Uang Terbaik Kinerja 3 Tahun
Reksadana Pasar Uang Terbaik Kinerja 3 Tahun 

 Berikut ini Manajer Investasi terbaik untuk kategori pengola reksadana pasar uang dengan jumlah dana kelolaan lebih dari Rp 500 miliar untuk kinerja 1 tahun, yaitu:

  • Sucorinvest Money Marketfund. Memiliki dana kelolaan besar dalam kondisi suplai underlying menarik yang terbatas dihadapi pengelola reksadana Sucorinvest Money Marketfund. Pada awal 2018, dana kelolaan reksadana ini sempat melonjak dari Rp 1,2 triliun-Rp 1,3 triliun menjadi sekitar Rp 2,5 triliun. Dus, hingga pertengahan tahun Sucor Asset Management (AM) menambah jumlah deposito hingga komposisinya naik dari 60% menjadi 80%. Bersamaan dengan itu MI memperpendek jangka waktu deposito dari 3 bulan dan 6 bulan menjadi 1 bulan.
  • Cipta Dana Cash. PT Ciptadana Asset Management menerapkan strategi pengelolaan portofolio secara dinamis, dengan memperhitungkan kondisi ekonomi, ketersediaan instrument investasi serta perubahan preferensi risiko investor. Mengingat sebagian besar portofolio Cipta Dana Cash adalah deposito, maka pertumbuhannya sejalan dengan kenaikan suku bunga acuan BI. Di tengah prospek kenaikan suku bunga, Ciptadana juga bisa mengambil peluang untuk mengumpulkan obligasi jangka pendek dengan harga lebih murah. 
     

Tanya Jawab Reksadana Pasar Uang

Untuk mempermudah, saya membuat tanya jawab Reksadana Pasar Uang.

  1. Apa itu Reksadana?

    Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal dan untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi.

  2. Apa itu Reksadana Pasar Uang?

    Jenis reksadana pasar uang menempatkan investasi pada instrumen pasar uang dalam negeri dan/atau deposito, termasuk efek Bersifat Utang yang diterbitkan dengan jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) tahun dan/atau sisa jatuh temponya tidak lebih dari 1 (satu) tahun, yang telah dijual melalui penawaran umum dan/atau diperdagangkan di Bursa Efek baik di dalam maupun luar negeri, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

  3. Apa keuntungan Reksadana Pasar Uang?

    Reksadana dengan tipe Pasar Uang memiliki risiko yang sangat rendah baik dari sisi default, berkurangnya Nilai Aktiva Bersih (NAB), maupun likuiditas.

  4. Apa resiko kredit Reksadana Pasar Uang?

    Risiko yang timbul akibat hutang sekuritas dan instrumen pasar uang karena penerbit hutang tersebut tidak dapat memenuhi kewajibannya untuk menyelesaikan hutangnya tersebut. Hal ini mempengaruhi aset Reksa Dana sehingga menyebabkan berkurangnya hasil investasi kita.

  5. Apa resiko likuiditas Reksadana Pasar Uang?

    Suatu risiko ketika Manajer Investasi tidak dapat mencari pembeli yang berminat untuk membeli unit penyertaan reksadana yang kita miliki ketika harga pasar turun. OJK (Otoritas Jasa Keuangan) mengatur bahwa Manajer Investasi harus menyelesaikan seluruh Agen Penjual dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak hari transaksi terakhir kita.

  6. Apa manfaat investasi Reksadana Pasar Uang?

    Akses ke berbagai instrumen investasi, yaitu pemilik Reksadana memperoleh akses kepada berbagai macam instrumen investasi sesuai dengan portofolio yang ditawarkan oleh Reksadana Pasar Uang yang relatif kecil, yang sebelumnya tidak dimungkinkan karena memerlukan dana yang besar.

  7. Apa manfaat diversifikasi Reksadana Pasar Uang?

    Diversifikasi Investasi adalah penyebaran investasi dengan maksud mengurangi resiko investasi. Jika dana yang dimiliki relatif kecil, sulit untuk memperoleh manfaat diversifikasi investasi.

  8. Apa manfaat Manajer Investasi di Reksadana Pasar Uang?

    Pengelolaan secara profesional, Pekerjaan Analisa dan Administrasi Investasi yang lebih ringan karena pengelolaan portofolio investasi meliputi pemilihan instrumen, pemilihan bank, penentuan jangka waktu penempatan serta administrasi investasinya memerlukan waktu, tenaga, pengetahuan dan keahlian dalam bidang investasi yang memadai serta analisa yang sistematis. Hal ini akan sangat menyita waktu dan konsentrasi bagi calon Pemegang Unit Penyertaan jika 
    dilakukan sendiri.

Kesimpulan

Keuntungan Reksadana Pasar Uang adalah 4 kelebihan utama dibandingkan Deposito. Kesempatan buat Anda untuk mempertimbangkan alternatif investasi.

Bukan berarti Reksadana Pasar Uang tanpa resiko. Ada resikonya.

Risiko itu yang perlu Anda tahu, pelajari dan kalkulasi sebelum memulai investasi. Mau tahu Cara Menghitung Untung Rugi Reksadana dan Cara Beli Jual Reksadana.

Selamat berhitung dan semoga bermanfaat!

GRATIS e-book Panduan Reksadana Dasar

Tulisan ini bagian dari Panduan Investasi Reksadana.

Originally posted 2015-06-01 00:00:00.