Apa KTA Proses Cepat Terbaik (Bank vs Fintech)

Apa bedanya mencari pinjaman KTA melalui bank dengan Fintech? Salah satunya perbedaan kecepatan proses dan kemudahan persyaratan. Mencari KTA Proses Cepat, dimana yang terbaik antara Bank vs Fintech.

Banyak yang kecewa karena pinjamannya ditolak bank. Jangan khawatir karena sekarang sudah ada alternatif diluar bank yang menjanjikan proses lebih cepat dan syarat lebih mudah.

Fintech adalah perusahaan start-up yang menawarkan produk keuangan. Salah satunya produk pinjaman KTA.

Fintech ini berkembang pesat di negara-negara maju, seperti Inggris, China dan Amerika. Tampaknya, Indonesia akan merasakan dampaknya secara signifikan dalam waktu tidak lama lagi.

Daftar perusahaan Fintech yang memberikan pinjaman KTA di Indonesia adalah UangTeman, Drrupiah, Investree, dan Modalku. Selengkapnya bisa baca disini.

Bank dan lembaga keuangan akan mendapatkan persaingan dari kehadiran Fintech ini dalam menawarkan KTA proses cepat.

Saya sajikan statistik perkembangan Fintech sampai April 2020 dari OJK, sebagai berikut:

Statistik Fintech P2P Pinjaman Online Indonesia
Statistik Fintech P2P Pinjaman Online Indonesia

Pertumbuhan Fintech sangat cepat dalam mengururkan pinjaman ke masyarakat.

Fintech P2P sudah menjadi salah satu sumber pembiayaan baru diluar bank dan leasing.

Yang lebih menggembirakan, pertumbuhan Fintech tidak hanya di Jawa, tetapi sudah menyebar ke luar Jawa.

Pertumbuhan di luar Jawa sesuatu yang bagus karena kekurangan pembiayaan terutama terjadi di luar Jawa.

Statistik sebaran penyaluran pinjaman online berdasarkan wilayah dari OJK berikut ini menunjukkan hal tersebut:

Statistik Penyaluran Pinjaman Fintech P2P berdasarkan Wilayah
Statistik Penyaluran Pinjaman Fintech P2P berdasarkan Wilayah

Pinjaman Online

Kenapa pinjaman online tumbuh demikian pesat?
 

#1 Proses Bank Lebih Lama

Berapa lama mengajukan pinjaman di bank? Mulai dari mengisi aplikasi sampai dana cair di rekening.

Rata – rata 2 mingguan. Itu dengan syarat dokumen lengkap. Jika tidak lengkap, of course, prosesnya lebih lama lagi.

Bukannya, ada bank yang klaim bisa cair dalam 1 hari. Ya itu jika Anda sudah punya rekening di bank tersebut atau jika rekening gajian Anda dibayarkan ke bank tersebut.

Fintech menawarkan proses yang jauh lebih cepat.

Proses seleksi pinjaman KTA di bank yang dilakukan secara tatap muka yang memakan waktu, dipersingkat oleh Fintech dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi. Pengajuan cukup dengan mengisi formulir online, lalu verifikasi dan pengecekan pun dilakukan via online atau telpon.

Alhasil, Fintech bisa menyetujui dan mencairkan pinjaman dalam hitungan jam sampai dengan 2 atau 3 hari. Sangat drastis bedanya dengan proses di perbankan dan lembaga keuangan.
 

#2 Syarat Dokumen Bank Lebih Sulit

Kita bisa melihat bahwa persyaratan kredit di bank itu banyak. Ada banyak dokumen yang harus disampaikan oleh calon peminjam.

Ini terkait dengan regulasi di perbankan yang memang ketat. Salah satunya karena bank menerima dana masyarakat sehingga prinsip kehati-hatian selalu menjadi pertimbangan utama.

Fintech tidak meminta dokumen yang serumit dan sekompleks bank. Bahkan beberapa dokumen cukup di upload melalui website.

Karena Fintech tidak dibebani ketentuan regulasi yang ketat seperti bank. Ini terkait dengan Fintech tidak menerima dana dari masyarakat sehingga resiko kerugian ditanggung oleh mereka sendiri.
 

#3 Tidak Wajib Riwayat Kredit di Fintech

Bank hampir bisa dipastikan mensyaratkan riwayat kredit dalam pengajuan KTA. Seseorang yang ingin mengajukan pinjaman harus sudah pernah mengajukan pinjaman di tempat lain.

Track record-nya sudah harus terlihat di BI checking. Jika tidak ada, maka bank menolak memberikan KTA.

Itu sebabnya banyak yang pengajuan KTA ditolak oleh bank. Karena persyaratan ini.

Maksudnya baik dimana bank ingin memastikan bahwa calon nasabah punya track record yang baik. Namun, masalahnya jadi ‘ayam dan telur’ karena banyak orang belum pernah punya riwayat pinjaman sebelumnya.

Disini, Fintech melakukan terobosan. Mereka tidak mewajibkan calon nasabah harus memiliki riwayat kredit untuk bisa mengajukan pinjaman.

Kok berani?

Dari survei yang kami lakukan, salah satu inovasi Fintech adalah memanfaatkan informasi Big Data untuk bisa mengevaluasi kemampuan bayar atau credit worthiness calon peminjam.

Big Data ini tidak melulu berdasarkan riwayat kredit tetapi berbagai titik informasi lain yang dikumpulkan secara masif untuk bisa memprediksi kemampuan bayar seseorang. Jadi, orang yang belum pernah punya pinjaman bisa mengajukan karena Fintech mengandalkan informasi lain selain riwayat kredit.
 

#4 Bunga Fintech Lebih Tinggi

Meskipun memiliki sejumlah keunggulan dalam proses dan persyaratan, Fintech menawarkan suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan bank.

Ada beberapa alasan:

  • Karena sumber dana bukan langsung dari masyarakat, biaya sumber pendanaan Fintech lebih mahal dibandingkan bank. Konsekuensinya, bunga yang dibebankan Fintech ke peminjam lebih tinggi.
  • Dengan proses yang lebih cepat dan dokumen yang lebih mudah, peminjam Fintech lebih tinggi profil resikonya dibandingkan bank. Untuk mengkompensasi resikot tersebut, perlu bunga yang lebih tinggi.
     

#5 Jumlah Pinjaman Fintech Lebih Kecil

Saat ini jumlah pinjaman yang bisa diberikan oleh Fintech lebih kecil dibandingkan bank. Rata – rata plafond pinjaman yang diberikan dibawah Rp 50 juta.

Ini cukup beralasan karena usia Fintech masih relatif baru sehingga pengelolaan resiko dilakukan secara bertahap dengan membatasi ekposure pinjaman. Kecepatan proses dan kemudahan dokumen di Fintech berimplikasi pada proses evaluasi yang simpel dan cepat. Cara ini tentu saja akan sangat beresiko untuk pinjaman dalam jumlah besar.

Selain itu, sumber pendanaan Fintech tidak sebesar perbankan. Hal tersebut mempengaruhi jumlah pinjaman yang bisa ditawarkan.

Namun, bukan berarti bahwa jumlah pinjaman Fintech di Indonesia tidak akan meningkat di masa depan. Belajar dari pengalaman di negara lain, seperti USA, Inggris dan China, dimana disana plafond pinjaman Fintech sudah setara dengan perbankan.

Baca juga – Cara Pinjaman Online yang Aman
 

Kesimpulan: Siapa KTA Proses Cepat

Dari uraian ini, pada dasarnya bank dan fintech tidak saling mengggantikan. Mereka tidak bersaing secara head to head karena masing-masing memiliki segment sendiri-sendiri.

Sekarang tergantung pada calon nasabah. Butuh jenis pinjaman yang seperti apa.

Jika butuh pinjaman yang cepat dan syarat mudah, maka Fintech bisa menjadi pilihan. Namun, untuk itu nasabah siap dikenakan bunga lebih tinggi.

Sementara, jika butuh pinjaman besar dan bunga lebih rendah, bank merupakan pilihan yang masuk akal. Tetapi, proses dan persyaratan kredit di bank tidaklah cepat dan mudah dibandingkan Fintech.

Pilihannya tergantung nasabah. Yang jelas sekarang ada lebih banyak pilihan, lebih banyak alternatif sumber kredit.

Originally posted 2016-10-22 00:00:00.