Bagaimana forex trader di Indonesia bisa sukses? Ikuti cara dan tipsnya, termasuk cara memilih aplikasi trader forex yang tepat dan menghindari jebakan investasi bodong.
Forex trading mencatat nilai transaksi USD 6,6 Trillion per hari, menurut Bank International Settlement.
Tiga bursa saham terbesar di dunia – NYSE, London, Tokyo – digabung jumlah transaksinya adalah USD 300 Billion per hari. Jauh dibawah forex trading.
Saya pun kaget setelah tahu data ini karena selama ini jarang terekspos dengan berita forex trading. Tidak mengira bahwa begitu besarnya transaksi forex mata uang asing di dunia.
Sayangnya, forex punya cap yang buruk di Indonesia. Dianggap investasi bodong, judi, spekulasi dan lain sebagainya.
Ada pepatah “tak kenal maka tak sayang”.
Karena itu, belajar forex trader adalah hal yang sama sekali tidak salah. Peluangnya untuk mendulang untung dari investasi ini terbuka lebar asal tahu cara dan strateginya.
Berikut ini adalah tips trik dan strategi untuk forex trader di Indonesia sukses meraih keuntungan. Termasuk terhindar dari penipuan scam di dunia forex trading.
Pahami Pasar Forex Trading
Investor selayaknya memahami bagaimana cara kerja pasar mata uang asing forex. Pasar mata uang asing forex memiliki karakter khusus, yang berbeda dari pasar keuangan lainnya, yaitu:
A. Over the Counter (OTC)
Berbeda dengan saham dimana transaksi terjadi secara sentral di bursa efek antara 3 pihak (investor, broker dan Bursa Efek), di forex transaksi yang terjadi adalah Over the Counter dimana hanya antara dua pihak (investor dan broker).
Di pasar saham, harga saham BRI, di semua broker akan sama, karena sumbernya satu, yaitu Bursa Efek Indonesia. Transaksi saham di Indonesia terjadi di satu exchange atau bursa.
Di forex karena transaksi tidak terjadi di satu bursa, tetapi terjadi antara investor dengan broker, akibatnya nilai tukar mata uang valas bisa berbeda di satu broker dengan broker lainnya.
Disamping itu, tidak adanya pihak bursa di forex membuat peran broker menjadi sangat sentral. Hanya investor dan broker yang terlibat dalam transaksi.
Karena itu, investor harus bisa betul betul yakin bahwa broker yang digunakan bisa dipercaya dan legit. Bukan broker abal abal.
B. Tidak Ada Pertukaran Barang
Saat beli saham, investor pulang bawa saham, yang dalam hal ini disimpan di custody, dan saham ini merupakan bukti hak kepemilikan atas perusahaan. Jadi ada barang yang investor miliki dan pegang.
Trading forex berbeda. Investor tidak pegang barangnya, karena tidak ada pertukaran mata uang, seperti saat transaksi di money changer.
Ketika melakukan closing posisi di forex, investor cukup melihat selisih harga, dan membayar (menerima) atas selisih harga tersebut. Untung atau rugi investasi forex terlihat dari posisi ini.
C. Pair – Pasangan Mata Uang
Di forex, harga yang jadi patokan adalah nilai tukar sepasang mata uang. Istilahnya ‘pair’.
Pair harus ada. Hal ini menjadi pasangan nilai tukar mata uang yang merupakan acuan untuk trading.
Terdapat 47 pair mata uang asing dari berbagai negara di dunia untuk trading forex.
Saya ambil contoh pair mata uang paling populer, Eur/USD.
Dalam pair Eur/USD, base pair adalah Euro dengan nilai selalu 1, sedangkan quote pair yaitu USD berubah – ubah mengikuti pergerakan harga di pasar.
Di akhir Juni 2020, posisi harga beli dan harga jual Eur/USD adalah:
Harga ‘buy’ menunjukkan harga untuk membeli 1 Euro adalah 1.1215 USD, sementara harga ‘Sell’ menunjukkan harga untuk menjual 1 Euro adalah 1.1212 USD.
Mungkin dengan pair currency ini kita masih bingung mana mata uang yang diharapkan menguat jika beli dan mana yang diharapkan melemah jika menjual.
Patokannya adalah base currency, yaitu yang posisi pertama dari pair tersebut, terhadap currency lawannya.
Jadi, saat membeli Eur / USD, kita mengharapkan base currency Eur meningkat nilainya, sebaliknya jika menjual kita mengharapkan Eur melemah.
Sebaliknya, kalau menilai USD akan menguat terhadap Eur, maka posisi yang investor ambil adalah jual Eur/USD.
Dalam posisi Open Buy, investor mengharapkan nilai Euro menguat terhadap USD.
Dengan contoh di atas, kita beli di 1.1215 kemudian Eur/USD menguat menjadi 1.1216 (butuh USD lebih banyak untuk membeli 1 Euro). Dengan nilai tukar Eur/USD menguat, investor bisa merealisasikan profit dengan menutup posisi dan melakukan Close Buy.
Dalam posisi Open Sell, kita mengharapkan nilai Euro melemah terhadap USD atau USD menguat.
Dengan contoh di atas, misalnya kita beli di 1.1215 lalu nilai tukar Eur/USD melemah menjadi 1.1211 yang artinya butuh USD lebih sedikit untuk membeli 1 Euro. Dengan nilai tukar Eur/USD melemah, kita bisa merealisasikan profit dengan menutup posisi dan melakukan Close Sell.
D. Acuan PIPs
Indikator penting adalah PIPs.
Pergerakan harga di forex disebut PIP. Ini acuan yang wajib dipahami trader forex dan komponen penting untuk menghitung berapa keuntungan kerugian dari trading forex.
PIP merujuk pada 4 desimal dibelakang koma di nilai tukar. Jadi kalau harga Eur/ USD buy 1.1215, maka PIP adalah 1215.
Jika nilai Eur/USD turun menjadi 1.1214 (dari 1.1215) itu artinya bergerak 1 pip, sementara kalau turun menjadi 1.1115 itu artinya turun 100 pip.
Selisih 4 angka dibelakang koma untuk menentukan berapa PIP.
Untuk menentukan keuntungan atau kerugian dari trading forex, maka kita perlu menentukan nilai PIP tergantung pada jenis lot Size yang diambil, yang dibagi sebagai berikut:
Nama | Size (Units Currency) | Nilai PP (per PIP) |
---|---|---|
Standard Lot | 100,000 | $10 |
Mini Lot | 10,000 | $1 |
Micro Lot | 1,000 | 1 cent |
Contohnya, Investor main di standar lot dan beli 1 lot Eur/USD di 1.1215, kemudian Eur/USD menguat sebanyak 100 pip ke 1.1315 dan menjual, maka keuntungannya adalah:
Keuntungan 1 lot x $10 (nilai per PIP) x 100 (perubahan harga dalam PIP) = $1,000.
Jadi, investor beli 1 standard lot di 1.1215 artinya beli Euro 100,000 mendapatkan US$ 112,150. Kemudian, Eur menguat menjadi 1.1315 sehingga nilai US$ yang menjadi US$ 113,150 dimana selisihnya $1000 menjadi keuntungan.
Yang penting dicatat bahwa untuk bermain di standard lot maka nilai trading minimum harus sebesar $ 100,000 karena ini adalah nilai 1 lot di standard lot.
Sementara, Mini Lot dan Micro Lot membutuhkan minimum dana investasi lebih kecil, $10 ribu dan $1 ribu. Tetapi perubahan PIP di kedua jenis lot size ini memberikan untung rugi lebih rendah, yaitu $1 dan 1 cent.
Jadi, perhitungan untung rugi di forex tergantung pada perubahan PIP dan Lot Size yang dipilih.
Kendalikan Leverage
Kunci yang penting dalam trading forex adalah bagaimana trader bisa mengendalikan leverage.
Kenapa leverage penting?
Dalam penjelasan soal PIP, kita bisa lihat bahwa untuk bisa melakukan 1 standard lot butuh $ 100,000 untuk bisa trading pair Eur/USD.
Jumlah yang sangat besar! Butuh Rp 1.4 M.
Tentu saja, kita masih bisa bermain dengan lot size lebih kecil, yaitu Mini Lot dan Micro Lot, masing – masing sebesar $ 10,000 dan $ 1,000.
Tapi itu pun masih besar nilai investasinya untuk ritel. Dan lagi konsekuensi bermain di Micro dan Mini Lot adalah potensi keuntungan lebih kecil dibandingkan standar lot.
Jika di standar lot kenaikan 100 pips, asumsi posisi beli Eur/US$, menghasilkan keuntungan $1000 sedangkan mini keuntungan $100 dan micro $10.
Jadi, kesimpulannya butuh nilai investasi yang besar di forex karena ketentuan minimum yang besar untuk bisa efektif trading.
Tapi jangan khawatir, ada Leverage yang membantu para traders.
A. Ini Hutang
Ini adalah fitur penting yang membedakan forex dengan investasi lain, misalnya saham, adalah penggunaan leverage.
Apa itu Leverage? Simpel kata hutang.
Katakan investor punya uang USD 1,000 dan ingin melakukan trading 1 standard lot yang butuh $100,000 maka sisanya, $ 99,000 ($ 100,000 – $ 1,000) bisa ditalangi dengan hutang kepada broker.
Broker dengan senang hati memberikan hutang kepada investor. Jangan khawatir tidak dapat pinjaman.
B. Leverage Tepat
Broker memberikan pilihan leverage yang bisa investor ambil.
Berikut ini contoh pilihan leverage dengan asumsi modal $25:
Rasio | Buying Power | Minimum Modal |
---|---|---|
X50 | $1,250 | $25 |
X100 | $2,500 | $25 |
X200 | $10,000 | $25 |
X400 | $100,000 | $25 |
Misalnya, dengan dana $25 jika memilih leverage 1:100 artinya kita bisa melakukan trading sebesar $2,500 atau $10,000 jika memilih leverage 1:200.
Rasio leverage ditentukan oleh kebijakan masing- masing broker forex dan mungkin bisa berbeda – beda di setiap broker.
Peran Leverage sangat krusial dalam trading Forex. Tanpa leverage, trading forex menjadi tidak efektif, effort-nya terlalu besar dengan hasil yang minimal.
Saya pernah bertanya ke trainer Forex, “apakah bisa trading forex tanpa Leverage?” Jawab beliau, “bisa tanpa leverage, hanya akan butuh modal investasi yang sangat besar”.
Contohnya, dalam standar lot, untuk transaksi 1 lot, saya butuh USD 100,000 dimana setiap pergerakan 1 pip saya bisa untung $10.
Bisa saya turunkan nilai transaksi menjadi mini Lot dengan nilai USD 10,000 (masih besar sebenarnya), namun perubahan 1 pip dalam lot size hanya memberikan untung $1.
Apakah worthed waktu kita untuk menganalisa, mencurahkan waktu untuk trading, sementara keuntungannya untuk 1 PIP ‘hanya’ senilai $1. Sepertinya tidak, kalau saya.
Jadi, leverage harus digunakan supaya kita punya ‘buying power’ yang memadai agar bisa main forex dengan lebih efektif.
Tetapi, ini yang perlu kita cermati baik – baik dan ingat, bahwa Leverage itu ibarat pedang bermata dua.
C. High Risk High Return
Kita bisa lihat bahwa kemungkinan untung di forex luar biasa besar. Karena adanya Leverage tadi.
Misalnya seorang investor melakukan trading forex dengan modal $1,000.
Tanpa Leverage, pergerakan harga 1% menimbulkan keuntungan (kerugian) $10 (1* 1,000).
Sekarang dengan leverage, misalnya 1:100, buying power menjadi $100,000 (100 x modal 1,000). Artinya, perubahan 1% bisa menghasilkan keuntungan $1,000 (1% dari 100,000).
Untung 100% hanya dengan perubahan 1% di pasar. Mantap, bukan!
Tetapi, ada return maka ada risk. Itu hukumnya.
Perubahan yang sama 1% dengan arah berbeda, bisa menimbulkan kerugian $1,000 (1% dari 100,000) atau sama dengan jumlah modal. Modal habis dalam sekejap.
Jadi, hanya dengan perubahan 1% di pasar forex, modal bisa ludes, habis, dalam waktu singkat.
Forex trading menawarkan risk – return yang sangat dinamis.
Karena itu, forex trader wajib punya pengelolaan risiko. Istilahnya Money Management dan Portfolio Management.
Portfolio Money Management
Dengan risk dan return forex trading yang sangat dinamis, investor jelas perlu seklai manajemen risiko. Tujuannya, tentu saja, agar trader tidak kehilangan uang dalam sekejap.
Beberapa hal yang bisa trader forex lakukan untuk mengelola resiko forex trading adalah:
A. Diversifikasi Investasi
Rule #1 investor harus melakukan diversifikasi investasi. Don’t put your eggs in one basket.
Gunakan uang yang memang sudah siap untuk hilang, atau istilahnya uang ‘dingin’. Karena tingginya resiko forex trading, investor harus selalu siap dengan konsekuensi uang akan habis akibat kerugian.
Jangan menggunakan uang yang dibutuhkan dalam waktu dekat. Sangat berbahaya.
Semua investasi ada resikonya. investor harus siap dengan resiko tsb.
B. Stop Loss dan Take Profit
Perlu memasang Stop Loss, yang artinya posisi akan otomatis ditutup jika kerugian sudah mencapai jumlah tertentu yang sudah tentukan sebelumnya. Dengan cara ini, kerugian bisa dikontrol.
Misalnya, trader menetapkan bahwa kerugian setiap hari maksimum 1% dari modal. Maka hitung balik berapa PIP yang harus terjadi supaya kerugian tidak melebihi batasan tersebut dan setelah tahu PIP-nya bisa pasang harga untuk Stop Loss.
Tentu saja, dengan Stop Loss, potensi keuntungan menjadi lebih kecil. Tetapi, ini adalah cara memitigasi risiko dari potensi kerugian yang terlalu besar.
Ada pula target loss, yaitu menetapkan nilai loss transaksi per hari sebesar nilai yang siap untuk kehilangan.
Misalnya, investor siap kehilangan 1% dari modal, maka melakukan transaksi hanya senilai 1% dari modal. Modal $1,000 hanya dipakai $10 lalu sisanya dengan leverage. Maka siap kehilangan $10 tersebut untuk 1 pair mata uang.
Berlawanan dengan Stop Loss, dalam Take Profit, investor sudah menentukan jika posisi sudah menguntungkan maka meminta platform untuk otomatis menutup posisi. Tujuannya supaya bisa disiplin merealisasikan profit.
Tanpa Take Profit, forex trader bisa terpancing untuk tidak merealisasikan profit meskipun sudah capai target karena berharap keuntungan yang lebih tinggi lagi. Akibatnya keuntungan yang sudah di depan mata bisa hilang seketika saat pasar berubah sangat cepat.
Baik Stop Loss dan Take Profit membantu investor memiliki disiplin dalam menjalankan trading. Dengan disiplin, trader bisa mengelola tingginya resiko trading forex sehingga fluktuasinya tidak merugikan.
C. Belajar Buka Akun Demo
Practices make perfect!
Trader perlu latihan, karena perlu waktu untuk mengasah kemampuan trading.
Salah satunya adalah menggunakan akun demo yang disediakan oleh broker. Dengan akun ini, trader tidak perlu kehilangan uang untuk mencoba tetapi bisa mengalami kondisi sebenarnya dari trading forex.
Tentu saja, dengan belajar menggunakan akun demo tidak menjamin bahwa trading forex akan sukses. Tetapi paling tidak investor bisa latihan dahulu untuk tahu bagaimana risk dan return di forex.
Hati Hati Robo Trading
Saat ini, sedang ramai fenomena Robo Trading. Menggunakan teknologi Robo AI untuk menjalankan fungsi trader forex.
Fitur Robo Trading membuat banyak orang tertarik dan ingin memanfaatkannya. Maklum, teknologi Robo ini dijanjikan bisa memberikan keuntungan yang konsisten tanpa perlu trader sibuk memonitor pasar forex setiap hari.
Cukup serahkan ke Robo Trading untuk mengolah, menganalisa dan menentukan posisi trading mata uang asing yang paling tepat. Pemilik Robo tinggal duduk menunggu mesin ini menghasilkan keuntungan.
Justru karena terlihat sangat mudah, kita harus hati – hati. Jangan sampai terjebak penipuan dan kerugian.
Beberapa hal yang trader forex harus perhatikan dalam Robo Trading adalah:
- Menang terus dengan tingkat konsistensi yang sangat tinggi. Dalam investasi yang wajar, investor seharusnya punya keuntungan yang naik dan turun.
- Terjadi perbedaan antara return di Robo Trading dengan return di pasar. Hal ini jelas harusnya tidak mungkin karena pasarnya satu.
- Transaksi dengan Robo Trading hanya bisa dilakukan di broker – broker tertentu. Apalagi broker tersebut belum punya izin resmi di Indonesia dari Bappebti.
- Signal Robo Trading yang tidak masuk akal. Salah satu contohnya adalah Robo Trading bisa memberikan sinyal beli jual di jam dan waktu tertentu. Pasar mata uang asing sangat besar tidak mungkin bisa digerakkan di waktu tertentu.
- Intensitas penjualan yang tinggi melalui MLM. Bukan bagaimana menjelaskan system yang bagus, tetapi lebih kepada bagaimana merekrut anggota member sebanyak mungkin. Fokusnya pada cari member baru dan bukan pada produk
- Stop Loss dan Take Profit tidak berjalan secara otomatis dan cepat. Kedua cara ini penting untuk mengelola resiko, sehingga jika tidak bisa berfungsi dengan baik, akan punya potensi merugikan investor.
Jika hal diatas ditemukan, trader harus berhati – hati. Ini semua adalah red flag, adanya kemungkinan manipulasi, kecurangan atau bahkan skema ponzi.
Memilih Aplikasi Broker
Sifat perdagangan forex yang Over-the-Counter (OTC) membuat peran broker menjadi sangat sentral karena hanya investor dan broker saat melakukan transaksi. Berbeda dengan transaksidi saham yang memiliki Bursa Efek sebagai sentral transaksi.
Legalitas broker menjadi hal yang paling penting. Isu legalitas juga semakin krusial karena sekarang OJK dan Bappebti kerap menutup broker forex ilegal untuk melindungi nasabah dari ancaman investasi bodong.
Bagaimana sebenarnya legalitas broker forex?
Ada dua jenis broker yang beroperasi di Indonesia dan masing – masing punya legalitas sendiri, broker lokal Indonesia dan broker asing internasional.
A. Broker Forex Lokal Indonesia
Broker di Indonesia diatur oleh Bappebti yang merupakan otoritas pasar berjangka, yang mengatur soal perdagangan mata uang atau forex. Sesuai ketentuan, broker forex yang beroperasi di Indonesia harus memiliki izin dari Bappebti.
Saat ini, lebih dari 60 broker sudah memiliki izin dari Bappebti. Daftarnya lihat disini.
B. Broker Forex Internasional Asing
Broker forex asing menjadi problematika karena sesuai ketentuan Bappebti broker yang tidak berizin tidak boleh beroperasi di Indonesia.
Namun realita di lapangan transaksi online adalah cara yang paling banyak orang gunakan dalam forex trading, yang bergerak tanpa batas negara, dimana orang di Indonesia dengan mudah bisa menggunakan layanan broker berskala internasional yang memang tidak memiliki izin Bappebti.
Di samping itu, broker forex asing apakah berarti tidak memiliki regulasi? apakah sudah pasti berbahaya?
Kenyataannya, banyak broker forex internasional yang tunduk pada regulasi negara – negara yang pasar forexnya sudah lebih dulu maju, seperti Inggris, Jepang dan Australia.
Bahkan di beberapa broker internasional punya multiple license. Tidak hanya dari satu negara tetapi beberapa negara.
Jika menggunakan broker internasional, pastikan bahwa broker tersebut memiliki izin dari otoritas forex negara tertentu. Salah satu otoritas yang dikenal punya aturan tegas dan ketat adalah FCA UK dari Inggris.
Cek di situs broker asing tersebut soal izin yang mereka punya dan cross check ke lembaga yang mengeluarkan izin untuk lebih memastikan.
Contohnya FCA UK memiliki layanan pengecekan izin broker di situs mereka.
C. Multi Asset Broker
Diversifikasi adalah bagian penting dalam cara investasi forex trading, mengingat resiko yang tinggi. Jangan menaruh semua uang di satu instrumen.
Untuk bisa menjalankan diverifikasi dengan efektif, investor bisa menggunakan multi-asset broker. Jenis broker ini menawarkan berbagai macam instrumen keuangan dalam 1 platform.
Dengan begitu, investor bisa mengelola resikonya serta mengawasi portofolio dengan lebih mudah dalam 1 platform.
Contoh multi-asset broker menawarkan investasi dalam satu aplikasi di instrumen:
- Forex
- Cryptocurrency
- Saham
- Komoditi
- ETF
- Indeks
Kunci Sukses Trader Forex Indonesia
Main trading forex menawarkan keuntungan yang sangat menarik. Makanya, banyak yang tertarik jadi forex trader.
Tetapi, seperti diuraikan diatas, resiko trading forex juga jauh dari kecil. Banyak yang kehilangan uang dalam waktu sekejap akibat kerugian di forex.
Oleh karena itu, persiapan, pemahaman dan money serta portfolio management adalah kunci sukses forex trader. Termasuk memilih aplikasi broker trader yang tepat dan legal.
Sejumlah red-flags dari trading forex scam perlu jadi perhatian serius. Jangan hanya fokus pada janji return tinggi (hal mana yang paling sering digembar gemborkan scammer), tetapi perhatikan resikonya.
Baca Juga – Cara Main Forex Trading untuk Pemula ; Panduan Trading dan Broker Forex Terbaik di Indonesia