Emas dan Obligasi adalah dua instrumen investasi penting yang paling dikenal saat ini. Apa beda kedua instrumen ini dan mana yang terbaik ?
Untuk mengetahuinya, kami menugaskan salah satu penulis yang kebetulan punya kedua aplikasi saham ini untuk melakukan review kelebihan dan kekurangan keduanya dan menuliskan hasilnya di artikel ini.
Hasil perbandingan menunjukkan bahwa emas unggul sebagai aset untuk menyimpan kekayaan yang aman, resiko rendah, fisiknya jelas, harga stabil dan bisa dijual dengan cepat kapan saja, sedangkan Obligasi sulit dijual, kurang likuid, minimum investasi besar. Keunggulan Obligasi adalah memberikan penghasilan rutin dari kupon, tidak perlu tempat penyimpanan khusus seperti emas dan keuntungan return obligasi relatif lebih besar dibandingkan emas.
Namun, keduanya, Emas dan Obligasi adalah instrumen investasi resmi berizin di Indonesia, yang diawasi oleh bappebti.
Kita akan membahas secara singkat ihwal perbedaan Emas vs Obligasi. Mana yang lebih baik digunakan saat ingin melakukan investasi dan trading saham ?
Apa itu Emas
Emas adalah logam mulia yang dihasilkan dari tambang. Emas sudah dikenal ratusan tahun lamanya sebagai aset investasi.
Kenaikkan harga emas memberikan keuntungan buat pemegangnya. Emas bisa dijual pula dengan cepat.
Kelebihan Emas
Berikut ini kelebihan emas
1. Mudah Dipahami
Emas sudah sangat dikenal sebagai instrumen investasi. Tidak sulit untuk memperkenalkan emas untuk investasi ke semua kalangan.
Tidak dibutuhkan pengetahuan yang rumit untuk bisa melakukan jual beli emas.
2. Aman
Investasi di emas bisa untuk jangka pendek dan jangka panjang. Lebih fleksibel dari sisi jangka waktu.
Harga emas yang relatif stabil membuat jual beli emas dalam jangka pendek akan tetap menguntungkan. Meskipun, tetap, keuntungan akan paling optimal dalam investasi emas jangka panjang.
3. Aset Fisik
Ditengah era digital saat ini, emas adalah instrumen yang kita bisa pegang fisiknya. Tidak sepenuhnya digital.
Buat sebagian orang, aset fisik itu penting. Bisa dilihat, dirasakan.
4. Mudah Dijual Belikan
Pasar emas memiliki nilai market cap berlipat – lipat di atas market komoditas lainnya. Hal ini menunjukkan besarnya transaksi di pasar emas.
Karena market cap yang besar, likuiditas di emas menjadi besar pula. Mudah melakukan jual beli di pasar emas.
5. Regulasi Jelas
Emas jelas sudah lama diatur untuk bisa diperdagangkan di Indonesia. Bahkan, emas sudah masuk sebagai salah satu komoditas di bursa berjangka, bersama – sama dengan komoditas lain seperti forex, perak dan lain – lain.
6. Alat Lindung Nilai
Dalam situasi inflasi tinggi atau ketidakstabilan ekonomi, banyak orang merubah aset ke emas. Emas dipandang sebagai tempat yang aman untuk menyimpan aset dalam situasi ekonomi yang tidak stabil.
Kekurangan Emas
Kelemahan Emas
1. Kenaikkan Return Terbatas
Meskipun aman, kenaikkan return emas relatif terbatas. Itu sebabnya banyak pengamat investasi yang tidak memasukkan emas sebagai investasi karena peningkatan return emas yang cenderung terbatas.
2. Butuh Tempat Penyimpanan Khusus
Emas butuh tempat penyimpanan khusus untuk memastikan keamanannya. Karena itu, ada tambahan biaya penyimpanan yang tidak murah di emas untuk misalnya menaruh di Safe Deposit Bank (SDB).
Apa itu Obligasi
Obligasi adalah salah satu instrumen pasar modal.
Bagi investor yang kurang menyukai resiko, obligasi bisa menjadi salah satu jenis aset yang cukup menarik, karena obligasi mampu memberikan pendapatan tetap bagi investor.
Obligasi adalah instrumen dimana pihak yang menerbitkan menyatakan hutang kepada pemegang obligasi.
Dari sisi penerbit, obligasi menjanjikan kepada investor untuk membayar pokok hutang pada saat jatuh tempo dan bunga secara rutin sebagai imbal hasil.
Dari sisi investor, obligasi adalah investasi yang berbeda dari saham. Saham menyatakan klaim kepemilikan pada suatu perusahaan, sedangkan obligasi menyatakan klaim kreditur pada suatu perusahaaan.
Kelebihan Obligasi
Berikut ini kelebihan Crypto
1. Aman, Resiko Rendah
Resiko investasi di obligasi lebih rendah dibandingkan instrumen lain.
Risiko obligasi lebih tinggi dari tabungan karena tidak ada penjaminan dalam obligasi. Jika penerbit obligasi gagal bayar maka uang yang ditanamkan di obligasi hilang.
Karena itu, resiko obligasi sangat ditentukan oleh siapa penerbit obligasi. Obligasi pemerintah punya resiko kecil karena pemerintah yang menerbitkan obligasi.
2. Potensi Capital Gain
Berpotensi memperoleh capital gain bila obligasi dijual pada harga yang lebih tinggi daripada harga beli setelah memperhitungkan biaya transaksi di Pasar Sekunder
3. Pendapatan Tetap dari Kupon Obligasi
Berinvestasi pada Obligasi akan memberikan pendapatan secara tetap berupa kupon obligasi sesuai dengan nilai pokok investasi
4. Tingkat Imbal Hasil yang Lebih Tinggi Dibandingkan Deposito dan Tabungan
Obligasi adalah salah satu instrumen investasi yang memiliki resiko, sehingga memiliki imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan deposito atau tabungan
Kekurangan Obligasi
Kelemahan Obligasi
1. Tidak Mudah Dicairkan
Obligasi tidak mudah dicairkan sebelum jatuh tempo. Pencairan obligasi sebelum jatuh tempo hanya bisa dilakukan dengan menjual di pasar sekunder, yang harga jual belinya tergantung dinamika pasar.
2. Minimum Investasi Tinggi
Minimum investasi di obligasi lebih besar. Paling tidak harus menempatkan uang Rp 5 juta untuk pembelian obligasi.
3. Capital Loss
Kerugian (capital loss) dapat terjadi apabila investor menjual obligasinya di Pasar Sekunder sebelum jatuh tempo pada harga jual yang lebih rendah dari harga belinya. Pada saat harga pasar turun, Investor obligasi tetap mendapat kupon setiap 6 bulan sampai jatuh tempo. dan menerima pelunasan pokok sebesar 100% (seratus persen) pada saat jatuh tempo.
4, Default
Risiko Wanprestasi (Default) adalah risiko dimana investor tidak dapat memperoleh pembayaran dana yang dijanjikan oleh penerbit pada saat produk investasi jatuh tempo kupon dan pokok.
5. Likuiditas
Risiko Likuiditas suatu risiko apabila investor tidak dapat melikuidasi produk investasi dalam waktu yang cepat pada harga yang wajar. Risiko likuiditas (liquidity risk) dapat terjadi apabila Investor obligasi membutuhkan dana dalam waktu cepat akan tetapi tidak dapat dijual pada harga yang wajar.
6. Nilai Tukar
??Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Risiko dimana investor bisa kehilangan nilai investasinya akibat dari perubahan nilai tukar mata uang asing terhadap Rupiah.
Risiko nilai tukar mata uang asing dapat muncul apabila Investor obligasi berdenominasi USD membeli obligasinya dengan mengkonversi dananya dari mata uang asal IDR. Ketika obligasinya dijual dan dananya dikonversi kembali ke Rupiah, dalam kondisi mata uang USD sedang melemah, maka muncul potensi kerugian dari nilai tukar mata uang.
Ringkasan Emas vs Obligasi
instrumen | Emas | Obligasi |
---|---|---|
Resiko | Rendah | Rendah |
Return | Rendah | Sedang |
Aman Legalitas | Legal | Legal |
Tempat Penyimpanan | Mahal | Murah |
Likuid | Likuid | Tidak Likuid |
Rumit Tidaknya | Mudah | Sedang |
Otoritas Pengawas | Bappebti | OJK |
Emas unggul sebagai instrumen investasi yang aman, likuid, mudah dipahami. Obligasi unggul sebagai instrumen investasi yang menjanjikan return sedang dan cukup aman.
Namun, yang paling penting, kedua instrumen ini emas dan obligasi, aman dan kredibel karena punya izin resmi Bappebti dan OJK.
Originally posted 2022-04-08 00:00:00.