Saham dan Crypto adalah dua instrumen investasi penting yang paling dikenal saat ini. Apa beda kedua instrumen ini dan mana yang terbaik ?
Untuk mengetahuinya, kami menugaskan salah satu penulis untuk melakukan review kelebihan dan kekurangan keduanya dan menuliskan hasilnya di artikel ini.
Hasil perbandingan menunjukkan bahwa saham unggul sebagai aset untuk menyimpan kekayaan dengan return tinggi, underlying perusahaan jelas dan bisa dijual dengan cepat kapan saja, sedangkan Crypto punya resiko tinggi, jenis aset baru yang belum banyak dikenal orang, use cases terbatas. Keunggulan Crypto adalah sebagai aset digital untuk menyimpan kekayaan (store of value), memberikan keuntungan tinggi dari lonjakan harga, sementara keuntungan return saham relatif lebih kecil dibandingkan Crypto.
Namun, keduanya, Saham dan Crypto adalah instrumen investasi resmi berizin di Indonesia, yang diawasi oleh OJK dan Bappebti.
Kita akan membahas secara singkat ihwal perbedaan Saham vs Crypto. Mana yang lebih baik digunakan saat ingin melakukan investasi dan trading saham ?
Apa itu Saham
Saham adalah investasi berbentuk ekuitas sebagai pemilik perusahaan dengan sumber keuntungan dari kenaikkan harga (capital gain) dan dividen.
Saham merupakan bukti kepemilikan atas penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Jadi, berinvestasi di saham itu artinya ikut menjadi pemilik di perusahaan tersebut.
Sebagai pemilik, investor punya konsekuensi, yaitu menikmati tidak hanya keuntungan profit, tetapi juga kerugian loss yang dialami perusahaan
Sebagaimana dalam UU Perusahaan Terbatas No 40 @@@, definisi Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut Perseroan, adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini serta peraturan pelaksanaannya.
Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas aset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Itu pula sebabnya saham disebut sebagai surat berharga.
Kelebihan Saham
Berikut ini kelebihan saham
1. Potensi Return Tinggi
Keunggulan saham dalam soal keuntungan. Saham dikenal menawarkan return paling tinggi, diatas rata – rata, lebih baik dari instrumen keuangan lainnya.
Investasi saham memberikan keuntungan dari
- dividen dibayar perusahaan dan
- kenaikkan harga saham di bursa.
Dividen merupakan pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham. Jumlahnya tergantung keputusan RUPS.
Dinamika permintaan dan penawaran saham di bursa menentukan tingkat harga saham. Kenaikkan harga saham memberikan keuntungan bagi pemegang saham dari selisih harga beli dan harga jual.
Buat gambaran, dalam 20 tahun terakhir, harga saham di Bursa Efek Indonesia secara rata – rata sudah mengalami kenaikan 14 kali lipat. Itu artinya kenaikan 1,400% uang 1 juta akan jadi 14 juta dan seterusnya.
Kenaikkan ini diukur secara rata – rata seluruh saham di bursa berdasarkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kenaikkan per individual saham bisa lebih tinggi lagi.
Jarang ada aset keuangan yang paling menguntungkan seperti saham ini.
2. Likuid, Mudah Dijual Belikan
Saham adalah aset likuid karena bisa dengan mudah dijual belikan di bursa efek. Selama harga jual beli cocok, pemilik bisa menjual atau membeli saham.
3. Pasar Internasional
Keuntungan lain investasi di saham bisa bersifat lintas negara. Investor bisa dengan mudah beli saham di pasar Amerika Serikat, Inggris, Euro, China dan negara lain.
Investasi saham di bursa internasional membuat portofolio terdiversifikasi dengan baik. Investor jadi tidak tergantung pada kinerja ekonomi di suatu negara saja, tetapi bisa menempatkan investasi di banyak perekonomian.
4. Mudah untuk Diversifikasi
Pembentukan portofolio di saham sangat mudah dilakukan. Hal ini dilakukan dengan cukup membeli indeks. Berinvestasi di indeks saham, yang terdiri atas puluhan atau ratusan perusahaan.
Cara ini membuat resiko investasi bisa dibagi dan dimitigasi dengan baik. satu saham turun, masih ada saham lainnya.
5. Penghasilan Rutin dari Dividen
Investor bisa mendapatkan penghasilan rutin dari pembayaran dividen oleh perusahaan. Memang tidak semua perusahaan bagi dividen, tapi kita bisa memilih berinvestasi di perusahaan yang bayar dividen secara rutin.
6. Minimum Investasi Terjangkau
Investasi di saham tidak mahal. Saat ini, banyak broker sekuritas yang tidak menetapkan syarat minimum setoran untuk bisa membuka rekening saham.
Saat nanti ingin membeli saham, baru investor diminta menyetor uang senilai saham yang akan dibeli.
Kekurangan Saham
Kelemahan saham
1. Resiko Investasi Tinggi
Kita tahu high return high risk.
Saham adalah investasi yang beresiko tinggi. Itu sebabnya pula saham memberikan return investasi paling tinggi untuk mengkompensasi tingginya resiko.
Harga saham bisa turun drastis dalam waktu sangat singkat. Menggerus nilai investasi di saham secara signifikan.
2. Butuh Pemahaman Laporan Keuangan
Dalam investasi saham, investor wajib punya pengetahuan yang memadai soal bagaimana melakukan analisa fundamental dan teknikal atas saham yang akan diinvestasikan.
Pengetahuan soal analisa saham ini tidak mudah. Banyak hal yang harus dipelajari.
3. Resiko Perusahaan Delisted
Saham di bursa efek bisa di delisting karena ulah perusahaan yang melanggar ketentuan.
Dengan delisting, harga saham akan hancur dan investor jelas rugi.
Apa itu Crypto
Crypto adalah satu mata uang digital berbasis blockchain yang dikendalikan secara terdesentralisasi.
Investasi di Crypto adalah investasi di aset digital yang tidak berwujud fisik dan memberikan keuntungan tinggi dari lonjakan harga, dengan risiko fluktuasi harga yang juga tinggi.
Kelebihan Crypto
Berikut ini kelebihan Crypto
1. Potensi Return Sangat Tinggi
Crypto menunjukkan kenaikkan harga yang luar biasa tinggi dalam 10 tahun terakhir. Banyak orang kaya baru, billionaire, di industri crypto karena memiliki Crypto.
2. Aset Digital, Mudah Disimpan dan Aman
Karena Crypto merupakan aset digital, Investor bisa dengan mudah menyimpan Crypto dan Cryptocurrency lainnya secara online di jaringan Blockchain.
Jaringan Blockchain dikenal sangat eman, secured. Boleh dikatakan tidak bisa ditembus.
Kalau ada berita muncul mengenai hacked atau pembobolan crypto, itu lebih dikarenakan proses yang salah dan bukan karena blockchain yang dibobol.
3. Desentralisasi
Crypto punya sistem yang terdesentralisasi membuat lebih aman dari serangan hacker. Karena untuk hacker menyerang blockchain harus melakukan ke banyak komputer, yang membutuhkan biaya besar.
Berbeda dengan sistem tersentralisasi, lebih rentan terhadap serangan, hacker hanya perlu menyerang ke satu titik. Effortnya boleh dikatakan lebih ringan dibandingkan menyerang sistem yang terdesentralisasi.
4. Divisibility
Divisibility (Kemampuan Dipecah menjadi jumlah kecil): Andainya punya 1 batangan emas, lalu ingin membeli barang seharga 0,5 batang emas, mustahil, karena sangatlah sulit untuk membagi emas itu menjadi potongan kecil untuk melakukan transaksi. Namun, jika memiliki 1 BTC, kita dapat mengirim/mentransaksikan jumlah sekecil 0,00000001 BTC. Jadi, pembeli bisa bertransaksi dengan angka yang se-akurat inginkan (seperti 0.4981537 BTC).
5. Penyimpanan
Security of Storage (Keamanan Penyimpanan): Emas mudah dicuri, dan untuk menyimpan emas dalam jumlah besar dengan aman, Anda perlu mengeluarkan langkah-langkah pengamanan yang cukup besar (seperti brankas penyimpanan, kamera keamanan, dan lainnya).
Namun, Anda dapat menyimpan mata uang kripto dalam jumlah berapapun di aplikasi crypto terpercaya (seperti Pintu) atau *hardware wallet (*dompet perangkat keras) sekecil USB stick, seperti Ledger atau Trezor.
Kekurangan Crypto
Kelemahan Crypto
1. Aset Digital, Tidak Ada Fisiknya
Crypto merupakan digital aset yang tidak ada wujud fisiknya. Crypto dan aset kripto tersimpan sebagai code di jaringan blockchain.
Kita tidak mungkin bisa memegan Crypto. Makanya disebut digital asset.
Bagi sebagian orang, Crypto yang berbentuk digital ini dipandang merupakan kelemahan karena tidak bisa dilihat wujudnya secara fisik.
2. Resiko Tinggi
Harga Crypto berfluktuasi sangat tinggi, apalagi dalam jangka pendek. Hal ini membuat resiko investasi di Crypto menjadi tinggi.
Berikut ini penyebab tingginya risiko di investasi di kripto:
- Kelas aset ini masih sangat baru dan kesempatan untuk tumbuh masih terbuka lebar. Karena baru, banyak investor belum paham betul bagaimana melakukan valuasi atas aset ini secara akurat. Masih banyak yang menduga duga sehingga kemungkinan harga berfluktuasi jadi besar.
- Regulasi di kripto masih sangat terbatas. Bahkan sebagai aset yang terdesentralisasi, kripto tidak ingin diregulasi secara sentral. Karena bersifat terdesentralisasi dan less regulation, investor kripto harus mengurus semuanya sendiri. Hal ini rawan penyalahgunaan khususnya buat investor pemula.
- Aset kripto sangat mudah dibuat dan dipasarkan, yang membuat kemungkinan penyalahgunaan menjadi besar, terutama menyasar ke kelompok investor pemula. Apalagi di tengah hype akan janji keuntungan investasi di kripto. Akibatnya, tidak jarang terjadi investasi scam di kripto. Uang investor hilang karena kejadian rug pull – proyek gagal dan penipuan.
3. Aset Baru, Banyak Orang Belum Paham
Usia Crypto belum sampai 20 tahun. Masih sangat muda dibandingkan instrumen investasi lainnya yang sudah berusia puluhan atau bahkan ribuan tahun, seperti emas.
Karena Crypto merupakan aset yang baru, banyak hal belum diketahui dan masih diselidiki. Meskipun di satu sisi, hal ini melahirkan banyak peluang, tetapi tidak sedikit pula yang mengalami penipuan atau scam.
4. Butuh Koneksi Internet
Perbedaan yang mencolok lain bahwa investasi di Crypto dan aset crypto membutuhkan akses koneksi ke internet. Tanpa internet, kita tidak bisa menyimpan, menjual atau mencairkan Crypto.
Keharusan adanya koneksi ke jaringan internet ini, yang membuat Crypto dan aset crypto tidak selalu cocok untuk semua kalangan, khususnya orang – orang yang berusia lanjut. Orang yang tidak punya atau tidak tahu internet akan sulit bisa mengakses Cryptocurrency.
5. Dibobol Hacked
Sistem blockchain-nya memang sangat aman dan transparan. Mekanisme peer to peer membuat proses kontrol di blockchain sangat solid.
Tetapi, yang justru rawan adalah banyak kasus exchange yang di hack. Bisa dicek di internet soal kasus – kasus pembobolan exchange di berbagai negara.
Dan pembobolan tersebut tidak hanya terjadi di exchange kecil, tetapi exchange besar. Exchange yang sudah punya nilai transaksi jutaan dollar setiap harinya pun bisa kena serangan hacker dan mengalami kerugian yang tidak kecil.
6. Banyak Modus Penipuan
Risiko penipuan investasi kripto bukan isapan jempol belaka. Cukup banyak kasus penipuan mengatasnamakan kripto.
Ini terjadi karena popularitas kripto semakin menanjak. Dan ini masih merupakan instrumen yang baru.
Satgas Waspada Investasi OJK mengatakan banyak pihak yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan popularitas crypto. Modusnya, orang menawarkan investasi dengan imbal hasil tinggi tanpa resiko untuk mengelabui orang lain.
Pihak Satgas telah menghentikan beberapa modus penipuan berkedok investasi di bidang cryptocurrency.
Ringkasan Saham vs Crypto
Instrumen | Saham | Crypto |
---|---|---|
Resiko | Tinggi | Tinggi |
Return | Tinggi | Sangat Tinggi |
Aman Legalitas | Legal | Legal |
Underlying | Jelas | Tidak Jelas |
Likuid | Likuid | Likuid |
Rumit Tidaknya | Mudah | Rumit |
Koneksi Internet | Tidak | Wajib |
Populer | Ya | Tidak |
Otoritas Pengawas | OJK | Bappebti |
Saham unggul sebagai instrumen investasi yang return tinggi, likuid, underlying jelas. Crypto unggul dengan instrumen investasi yang menjanjikan return tinggi, terdesentralisasi.
Namun, yang paling penting, kedua instrumen ini saham dan Crypto, aman dan kredibel karena punya izin resmi OJK dan Bappebti.
Originally posted 2022-04-07 00:00:00.