Coba Fintech Pinjaman Online Jika Ribet Kredit Bank

Jangan lagi khawatir akan keribetan meminjam di bank. Saat ini, Fintech menawarkan kemudahan meminjam. Apa dan bagaimana cara meminjam di perusahaan Fintech?

Saya ingat ketika masih bekerja di bank, seringkali ditanya, “kenapa proses meminjam di bank itu sulit dan lama?

Itu pertanyaan yang tidak mudah untuk saya jawab. Karena memang begitulah adanya.

Bank memiliki proses birokrasi dan seleksi yang panjang demi memastikan bahwa dana masyarakat yang dipinjamkan bisa dikembalikkan tepat waktu.

Apa itu Fintech Pinjaman Online

Nah, ketika perusahaan Fintech muncul, jujur saya kaget karena Fintech menawarkan pengalaman meminjam yang totally different dari perbankan.

  • memberikan persetujuan pinjaman yang super cepat dibandingkan bank. Fintech bisa mencairkan kredit dalam waktu 1 hari atau bahkan hitungan jam.
  • tidak serta merta mengandalkan BI Checking dalam memilih nasabah. Fintech membangun alternatif credit scoring yang bisa menerima calon nasabah yang belum memiliki catatan di BI Checking.

Buat banyak orang yang ingin meminjam ke bank, BI checking kerap jadi momok. Karena, jika belum punya catatan pinjaman di BI Checking, bank biasanya akan menolak pinjaman itu.

Dua perbedaan Fintech dengan bank, yang saya sebutkan diatas, pasti membuat Anda yang ingin meminjam menarik nafas lega. Karena keduanya adalah bottlenecks yang selama ini menghambat pengajuan kredit ke bank.

Daftar Fintech Online Lebih Baik dari Pinjaman Bank

Saya ingin membahas beberapa Fintech pinjaman yang layak Anda pertimbangkan ketika butuh kredit.

1. Investree

P2P Lending Investree
P2P Investree

Saya pernah menceritakan pengalaman berinvestasi di P2P Lending melalui Investree.id. Yang sampai hari ini masih saya lakukan.

Selain merupakan platform untuk berinvestasi, investree menawarkan pinjaman. Proses yang mudah dan cepat menjadi keunggulannya.

Investree memberikan pinjaman untuk pengusaha dalam skema Invoice Financing, yaitu jika Anda memiliki tagihan invoice yang belum jatuh tempo, maka invoice tersebut bisa diajukan ke Investree untuk mendapatkan pinjaman.

Dengan menjaminkan tagihan yang sedang berjalan, sesuatu yang dulunya merupakan aset tidak produktif, kini bisa menjadi lebih bernilai sebagai sumber pembiayaan modal kerja.

Investree memfasilitasi pinjaman maksimal 80% dari nilai invoice—atau maksimal Rp 800.000.000 untuk setiap invoice. Jangka waktu pinjaman akan disesuaikan dengan jatuh tempo invoice.

2. UangTeman

UangTeman Pinjaman Online
UangTeman Pinjaman Online

UangTeman.com adalah pelopor pinjaman online sejak 2015. Kekuatan mereka di proses yang cepat dan persyaratan yang mudah.

Tidak seperti bank, UangTeman menawarkan proses pengajuan yang 100% online. Pengajuan pinjaman melalui mobile aplikasi dimana dokumen cukup di upload.

Calon peminjam tidak perlu hadir, pengajuan tidak perlu tatap muka dan tidak dibutuhkan tanda tangan basah.

Pinjaman ini bersifat emergency loan dengan jumlah relatif kecil, Rp 1 sd 3 juta untuk pinjaman pertama dan bisa sampai ke 6 juta untuk pinjaman berikutnya.

Pengamatan saya, pinjaman kecil dalam waktu singkat, merupakan alternatif bagi masyarakat. Karena bank belum menyediakan fasilitas pinjaman semacam ini.

Di bank, Anda harus meminjam minimal Rp 5 juta keatas dan harus dicicil selama minimal 6 bulan. Sementara, kita seringkali membutuhkan dana cepat untuk jangka pendek dengan jumlah kecil.

3. Modalku

Modalku P2P Lending
Modalku P2P Lending

Modalku.co.id adalah platform P2P (peer-to-peer) Lending yang menawarkan pinjaman mulai dari Rp 50 juta sampai Rp 2M dengan tenor 3 sampai maksimum 24 bulan.

Dilihat dari jumlah pinjaman yang ditawarkan, platform ini cocok buat para pengusaha atau SME.

Bunga yang ditawarkan 12% sampai 26% setahun. Not bad, mengingat kemudahan proses yang ditawarkan platform ini.

Dijanjikan proses selesai dalam waktu 4 hari untuk keputusan kredit dan 6 hari untuk mencari sumber pendanaan. Total dari pengajuan sampai pencairan 10 hari.

Perlu diingat bahwa ini adalah P2P platform, karena itu pinjaman yang sudah disetujui akan ditawarkan ke investor untuk membiayainya sehingga di butuh kan tambahan waktu dari persetujuan kredit sampai mencari sumber pendanaan.

Beberapa persyaratan utama peminjam yang tercantum dalam website adalah Warga Negara Indonesia, usia 21 s/d 60 tahun, omzet bisnis minimal Rp. 20 juta/bulan, domisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Bandung, tidak harus PT bisa CV atau perorangan, dan beroperasional minimal 1 tahun.

4. Amartha

Amartha Platform P2P Lending
Amartha Platform P2P Lending

Amartha.com adalah platform P2P Lending yang menyalurkan pinjaman kepada pengusaha mikro dan UKM dari investor. Yang membuat Amartha unik adalah cara kerjanya dalam memilih peminjam.

Platform ini memberikan pinjaman hanya ke pengusaha perempuan dengan kebutuhan mulai dari Rp. 1,5 juta – Rp 20 juta yang dapat dikembalikan dalam 3, 6 dan 12 bulan. Pembiayaan disalurkan untuk usaha produktif di Kabupaten Bogor, Bandung, dan Subang.

Untuk bisa meminjam, pengusaha perempuan tersebut wajib membentuk kelompok 15-20 orang di area tempat tinggalnya. Pelatihan wajib diikuti oleh setiap calon peminjam sebelum mereka diberikan pembiayaan.

Konsep pinjaman Amartha adalah Group Lending, dimana setiap anggota bertanggung jawab untuk melakukan tanggung renteng atau menanggung risiko jika salah satu dari anggota kelompoknya gagal bayar.

Kelompok tersebut harus membuat proposal pembiayaan, yang akan diajukan kepada investor via platform Amartha. Setelah pinjaman disalurkan, kelompok perempuan tersebut wajib melakukan pertemuan kelompok mingguan dengan pihak Amartha untuk memonitor perkembangan usaha secara berkala.

Kesimpulan

Hadirnya Fintech menawarkan alternatif pinjaman bagi masyarakat.

Tidak hanya sebagai alternatif, namun menawarkan fitur yang berbeda dengan bank, terutama dalam hal kecepatan dan persyaratan.

Originally posted 2017-10-02 00:00:00.