KPR bunga rendah, ada di bank mana?
Punya rumah adalah impian semua orang. Pinjaman KPR menjadi solusi karena banyak orang tidak punya cukup uang untuk membeli secara tunai. Persoalannya, dimana cicilan KPR yang paling murah?
Kami membandingkan KPR di BCA, Mandiri, Niaga, BNI, Panin dan BII untuk mencari cicilan terbaik.
Bukan perkara gampang karena beberapa alasan.
Pertama, calon nasabah harus mendatangi setiap bank dan menanyakan tingkat bunga KPR yang berlaku saat ini. Ini proses yang memakan waktu dan membutuhkan keberanian untuk bertanya dengan resiko dikejar-kejar sales KPR setelah itu.
Kedua, menentukan cicilan KPR yang rendah itu tidak mudah. Ada banyak definisi mengenai suku bunga KPR yang ujungnya mempengaruhi cara perhitungan cicilan.
Berdasarkan kondisi ini, kami melakukan survey ke beberapa bank besar untuk menghitung berapa cicilan KPR.
Berapa Cicilan KPR Bunga Rendah
Kami rangkum hasil perbandingan di tabel di bawah ini.
Kami ambil pinjaman KPR sebesar Rp 300 juta selama 20 tahun masa cicilan. Kalau meminjam 300 juta, itu artinya harga rumah sekitar 375 juta karena 75 juta adalah uang muka. Kami mengambil KPR dengan bunga fix selama 2 tahun.
Berapa cicilannya?

Hasilnya menunjukkan bahwa bank pemerintah, yaitu BNI dan Mandiri, memberikan cicilan yang paling murah dibandingkan bank lainnya.
BCA yang selama ini dianggap memberikan cicilan paling murah, ternyata dalam survei kali ini tidak.
Yang perlu diperhatikan bahwa cicilan sebesar diatas ini hanya berlangsung selama masa 2 tahun. Karena setelah 2 tahun, maka cicilan dihitung menggunakan bunga floating.
Bunga Floating
Kita tidak tahu berapa cicilan setelah menggunakan bunga floating. Karena bunga floating itu berubah-ubah setiap saat tergantung kondisi bunga di perekonomian.
Jika bunga di perekonomian naik, bunga floating KPR ikut naik. Begitu sebaliknya.
Pada saat ini, bunga floating berkisar di 12% sd 14% setahun. Cukup tinggi dibandingkan bunga fix.
Tetapi, walaupun tidak bisa tahu persis, kita bisa meng-estimasi berdasarkan tingkat bunga floating yang ditetapkan oleh masing-masing bank sekarang.
Kecilnya bunga floating sekarang bisa menjadi patokan bahwa nanti saat masa bunga fix berakhir maka cicilannya masih akan yang paling rendah.
Jika khawatir fluktuasi bunga floating, calon peminjam punya pilihan, yaitu mengambil bunga fix yang periodenya tidak 2 tahun, tetapi lebih panjang. Ada bank yang menawarkan bunga fix 3, 5 dan 6 tahun.
Bunga fix yang lebih panjang memberikan keuntungan jumlah cicilan tidak berubah. Namun, bunga fix dengan periode lebih panjang memiliki tingkat bunga lebih tinggi dibandingkan periode lebih pendek.
Berikut ini salah satu contoh skema bunga KPR fix. Kita bisa lihat bahwa bunga fix 5 tahun lebih tinggi dibandingkan bunga fix 2 tahun.
Baca juga – Cara Hadapi Kenaikkan Bunga KPR
Rasio Cicilan dan Gaji
Setelah tahu, estimasi cicilan KPR per bulan, calon peminjam bisa berhitung apakah pengajuan pinjamannya bisa disetujui oleh bank atau tidak.
Bank umumnya menyetujui pinjaman yang cicilannya sekitar 30% sd 35% dari gaji (take-home pay). Itu patokan yang umum digunakan.
Misalnya, gaji calon nasabah 10 juta/bulan, lalu mengambil cicilan KPR sebesar 2.5 juta/bulan maka kemungkinan pengajuan disetujui karena besarnya 25% dari gaji.
Bagaimana jika rasio cicilan terhadap gaji diatas 35%? Sehingga kemungkinan bank tidak menyetujui permohonan pengajuan KPR.
Kuncinya adalah menurunkan jumlah cicilan atau menaikkan gaji/penghasilan. Untuk menurunkan cicilan terdapat dua cara, yaitu:
- memperpanjang masa pinjaman. Tenor dirubah dari 15 tahun menjadi 20 tahun akan menurunkan cicilan.
- memperbesar uang muka. Dari 20% menjadi 30% dari harga beli rumah sehingga jumlah pinjaman KPR berkurang dan cicilan otomatis turun.

Cara Restrukturisasi KPR 2020
Hantaman sangat keras dari krisis multidimensi dirasakan semua orang di muka bumi akibat pandemi virus Covid-19 dalam waktu cukup singkat, kurang dari 6 bulan, sejak ditemukan pertama kali di akhir 2019.
Salah satu langkah cepat yang diambil pemerintah Indonesia adalah memberikan kelonggaran cicilan pinjaman terhadap para debitur yang sedang menghadapi tekanan ekonomi akibat virus Corona.
Bank memberikan kesempatan kepada nasabah KPR yang terkena dampak Covid19 untuk mengajukan restrukturisasi.
Debitur harus mengisi data pengajuan online dan mengupload dokumen yang telah diisi dan ditandatangani dalam bentuk foto atau scan disertai dokumen identitas diri. Atau bisa dikirimkan melalui email ke bank terkait.
Tim dari KPR bank akan menghubungi dan melakukan verifikasi.
Data – data yang harus diisi adalah:
- Form Permohonan Restrukturisasi/Keringanan,Form Penghasilan dan form Pernyataan terdampak Covid-19)
- Debitur melakukan foto / scan terhadap:
- KTP
- Form Permohonan Restrukturisasi
- Form Penghasilan / slip gaji
- Form pernyataan terdampak Covid-19
- Swafoto / selfie tampak depan debitur dengan memegang KTP, Form Permohonan Restrukturisasi, Form Penghasilan / slip gaji dan Form pernyataan terdampak Covid-19.
Pastikan nomor telepon/WA/alamat email debitur aktif, karena apabila permohonan disetujui debitur akan menerima informasi melalui telepon, WA, atau email berisi persetujuan restrukturisasi dan addendum Perjanjian Kredit ( PK ) terkait restrukturisasi dari petugas Bank.
Apabila debitur menyetujui, debitur dapat menandatangani addendum PK (restrukturisasi), kemudian mengirimkan kembali kepada petugas Bank.
Kesimpulan
Estimasi cicilan KPR menunjukkan berapa jumlah pembayaran pinjaman setiap bulan. Ini berguna untuk menentukan kemampuan calon nasabah dalam mengambil pinjaman.
Beberapa bank menunjukkan bunga KPR yang lebih rendah dibandingkan bank lain. Tentu saja hasil perbandingan ini berlaku saat kami melakukan pengecekan dan bisa sekarang sudah berubah.
Originally posted 2016-10-17 00:00:00.