Daftar Perusahaan Fintech Indonesia Startup Inovasi Keuangan

Buzzword yang sedang trend adalah Fintech – perusahaan startup yang bergerak dalam industri finansial. Tapi, apa kontribusi Fintech Indonesia? Kami mencatat 5 disrupsi inovasi keuangan dari perusahaan Fintech di Indonesia yang pasti membuat Anda kaget.

Banyak Perusahaan Fintech Startup di Indonesia yang melakukan Inovasi  Keuangan di bidang Pinjaman Online, P2P Lending, Reksadana Online, Pembayaran, Remmitance, Agregator, Perencana Keuangan.  Mereka menawarkan sesuatu yang baru buat konsumen.

Fintech menawarkan perubahan, inovasi dalam industri finansial. Mengandalkan teknologi, perusahaan startup ini melahirkan produk keuangan yang selama ini tidak ditawarkan oleh bank.

Apa itu Fintech Startup

Fintech, Financial Technology, adalah perusahaan yang menggunakan teknologi untuk menawarkan berbagai solusi financial dan keuangan.

Umunnya adalah perusahaan startup.

Tujuan perusahaan fintech adalah:

  • Mempermudah akses masyarakat atas produk keuangan,
  • Menurunkan biaya transaksi keuangan,
  • Meningkatkan literasi keuangan di masyarakat.

Perusahaan Fintech di Indonesia

Indonesia adalah negara dengan kondisi demografi dan geografis yang cocok untuk fintech tumbuh dan berkembang.

Jumlah penduduk Indonesia banyak dan sebagian besar masih belum bisa mengakses produk keuangan. Pasar yang subur untuk layanan fintech.

Peningkatan akses internet yang tumbuh sangat cepat membuat fintech bisa meluncurkan dan menawarkan berbagai macam produk.

Perusahaan fintech di Indonesia umumnya bergerak di bidang berikut:

  • Pinjaman Online P2P Lending
  • Reksadana Online
  • Pembayaran
  • Remmitance
  • Agregator
  • Perencana Keuangan

Regulasi

OJK mengatur regulasi perusahaan fintech di Indonesia. Secara umum, regulasi OJK mengatur dalam dua bidang usaha.

Pertama, P2P Lending yang merupakan Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi (LPMUBTI) dalam mata uang rupiah secara langsung antara kreditur/lender (pemberi pinjaman) dan debitur/borrower (penerima pinjaman) berbasis teknologi informasi.

Sampai dengan 27 Mei 2020, total jumlah penyelenggara fintech terdaftar dan berizin adalah sebanyak 160 perusahaan. OJK mengimbau masyarakat untuk menggunakan jasa penyelenggara fintech lending yang sudah terdaftar/berizin dari OJK.

Kedua, Inovasi Keuangan Digital (IKD) yang merupakan aktivitas pembaruan proses bisnis, model bisnis, dan instrumen keuangan yang memberikan nilai tambah baru di sektor jasa keuangan dengan melibatkan ekosistem digital.

Ruang lingkup IKD meliputi: a. penyelesaian transaksi; b. penghimpunan modal; c. pengelolaan investasi; d. penghimpunan dan penyaluran dana; e. perasuransian; f. pendukung pasar; g. pendukung keuangan digital lainnya; dan/atau h. aktivitas jasa keuangan lainnya.

Contoh Produk Fintech di Indonesia

Bagaimana perusahaan startup fintech di Indonesia menawarkan produk – produknya?

#1 Transfer Uang Biaya Nihil

Transfer uang menjadi kebutuhan utama setiap orang. Masalahnya, perlu punya rekening di bank dan lebih menjengkelkan lagi jumlah biaya transfer yang ditarik perbankan tidaklah kecil.

Bagaimana kalau hanya punya telpon selular dan ingin transfer gratis?

Masalah ini yang dipecahkan oleh Fintech. Salah satu Fintech startup menawarkan proses transfer yang gratis (ya betul, gratis!) dan cukup dilakukan lewat telpon selular tanpa harus memiliki rekening. Keren kan!

Transfer antar bank tanpa biaya flip

Kalian bisa mencobanya di Flip.com dan Xendit.com. Keduanya Fintech yang fokus pada transer uang antar bank dengan cara yang belum pernah ada sebelumnya.

Baca Juga – Gratis Biaya Transfer Antar Bank

#2 Marketplace Pinjam Meminjam

investree Fintech Startup Indonesia P2P

Selama ini, orang yang punya uang menaruh dananya di bank, sedangkan orang yang ingin pinjam datang ke bank untuk mengajukan kredit. Bank menjadi intermediary dan menarik spread keuntungan.

Bagaimana jika pemilik dana dan peminjam langsung dipertemukan dalam satu tempat (marketplace)? Mereka bisa langsung berinteraksi tanpa perlu kehadiran intermediary.

Ini yang dilakukan Fintech yang bergerak dalam P2P (Peer to Peer) Lending. Contohnya, Investree.id dan Modalku.co.id.

Keunggulan P2P adalah:

  1. Investor bisa mendapatkan return lebih tinggi dibandingkan menempatkan uang di bank;
  2. Peminjam bisa mendapatkan proses kredit relatif lebih mudah dan cepat dibandingkan bank.

Silahkan coba disini, prosesnya gratis!

#3 Pinjaman Online, 3 Jam Cair

uangteman Pinjaman Online Cair 3 Jam

Kita semua tahu dan pernah mengalami, betapa lama dan berbelitnya proses mengajukan pinjaman di bank. Syaratnya banyak, dan lama pula persetujuannya.

Bisa 2 minggu cair sejak mengajukan itu sudah suatu keberuntungan. Jika kita mengajukan kredit di bank atau lembaga pembiayaan.

Yang paling menyulitkan, sekarang bank meminta riwayat kredit. Jadi, kalau belum punya catatan pernah meminjam di bank, bank akan menolak.

Startup Fintech menawarkan pinjaman yang bisa cair dalam hitungan jam, cukup 3 sd 6 jam saja. Kok bisa?

Fintech melakukan pinjaman lewat online. Dengan teknologi, mereka menerabas birokrasi yang ada selama ini sehingga peminjam tidak perlu datang dan tatap muka dalam pengajuan proses kredit.

Peminjam cukup mengisi data pinjaman secara online. Proses selanjutnya akan dihubungi dan jika disetujui maka dananya cair ke rekening peminjam.

Kabar baiknya lagi, Fintech tidak mensyaratkan calon peminjam punya riwayat kredit. Jadi, siapapun bisa mengajukan pinjaman.

Baca juga – Daftar 24 Pinjaman Online OJK Terpercaya

#4 Komparasi Produk Keuangan

cekaja Fintech situs komparasi

Banyak orang trauma atau menganggap soal keuangan itu sesuatu yang rumit dan kompleks. Ingin datang langsung ke bank atau perusahaan asuransi khawatir, tidak tahu harus bertanya apa.

Akibatnya, ketika membutuhkan misalnya kredit rumah, kredit mobil, asuransi dan lain-lainnya, banyak yang kebingungan. Ujungnya, orang mengambil keputusan yang salah karena tidak melakukan survei secara memadai.

Fintech menawarkan solusi, yaitu situs yang melakukan komparasi produk-produk keuangan. Misalnya, Anda mencari KPR, situs ini memunculkan semua KPR dari berbagai bank dalam satu tempat dan disitu bisa membandingkan dalam berbagai fitur.

Memanfaatkan situs ini, konsumen dengan lebih mudah membandingkan dan menganalisa produk mana yang paling cocok dengan kebutuhan mereka. Tidak perlu lagi bersusah payah datang ke masing -masing kantor cabang bank untuk mengumpulkan info setiap produk.

Contoh Fintech jenis ini adalah cekaja.com, cermati.com, halomoney.co.id dan aturduit.com. Mereka tidak hanya menyajikan info produk tetapi yang juga tidak kalah penting memberikan edukasi keuangan secara komprehensif.

Baca juga – Transfer Uang Tanpa Rekening Tanpa ATM

#5 Reksadana Online

bareksa Fintech Reksadana Online

Meskipun Reksadana selalu menjadi rekomendasi untuk perencanaan keuangan keluarga, banyak orang kesulitan membelinya. Karena untuk membuka Reksadana orang harus datang ke kantor cabang.

Masalah ini diatasi oleh Fintech yang menawarkan pembukaan rekening dan pembelian Reksdana secara online. Tidak perlu lagi datang ke kantor cabang. Cukup transaksi investasi via komputer dan aplikasi mobile.

Contoh Fintech yang menawarkan jasa ini adalah Bareksa.com dan Indopremier.com.

Yang tidak kalah penting, Fintech menghadirkan edukasi investasi Reksadana yang lengkap dan komprehensif secara cuma-cuma. Calon pembeli bisa mempelajari dahulu sebelum mengambil keputusan investasi.

Baca juga – Cara Daftar Reksadana Online

Kesimpulan

Ada banyak inovasi yang ditawarkan oleh Fintech startup keuangan di Indonesia. Inovasi yang niscaya mempermudah kita dalam mengakses dan melakukan transaksi keuangan.

Di negara lain seperti China, USA, Fintech tumbuh luar biasa karena mereka memang menawarkan sesuatu yang berbeda, unik, yang merupakan kebutuhan masyarakat namun tidak bisa disediakan oleh perbankan dan lembaga keuangan konvensional.

Welcome Fintech!

GRATIS Panduan Cara Investasi Reksadana Saham

Originally posted 2016-10-07 00:00:00.