Investasi untuk Mahasiswa Terbaik 2022

Meskipun belum punya penghasilan tetap, namun mahasiswa perlu mulai investasi untuk masa depan yang lebih baik. Apa investasi terbaik untuk mahasiswa di 2022 ?

Tapi, sebelum menentukan jenis investasi terbaik, kita harus paham terlebih dahulu tujuan keuangan seorang mahasiswa melakukan investasi.

Karena berdasarkan tujuan tersebut, kita bisa memilih instrumen investasi yang sesuai.

Setiap mahasiswa mungkin punya tujuan berinvestasi yang berbeda – beda. Namun secara umum, kondisi dan tujuan keuangan mahasiswa adalah sebagai berikut:

  • Penghasilan terbatas karena umumnya belum bekerja dan mengandalkan kiriman orang tua.
  • Kemauan belajar yang tinggi untuk mencoba berbagai hal baru di dunia investasi.
  • Toleransi resiko besar karena masih muda. Jika gagal, mahasiswa bisa bangkit lagi, secara umum belum punya beban keuangan yang berat
  • Investasi ditujukan untuk kepentingan banyak hal mulai dari jangka pendek sampai menengah, seperti travelling, jalan – jalan, beli HP.
  • Investasi jangka panjang, seperti dana pensiun, sepertinya belum muncul di tahap ini.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, berikut ini berbagai investasi untuk mahasiswa di 2022:

1. Reksadana

Reksadana adalah instrumen yang kami sarankan untuk mahasiswa memulai perjalanan investasi mereka. Ada beberapa alasan:

Pertama, minimum investasi Reksadana sangat terjangkau. Bisa mulai dari Rp 10 ribu sekarang sudah bisa menempatkan uang di Reksadana.

Jadi, dengan jumlah minimum investasi sekecil ini, mahasiswa kemungkinan besar bisa mulai berinvestasi di Reksadana

Kedua, penempatan dana di Reksadana  dikelola oleh Manajer Investasi yang profesional dalam hal pengelolaan investasi, sehingga mahasiswa yang masih terbatas pengetahuan dan skill investasi bisa mengandalkan kerja Manajer Investasi.

Ketiga, mudah sekali membeli Reksadana secara online saat ini. Sudah banyak platform jual beli reksadana, yang mudah sekali di akses lewat aplikasi di HP, seperti Bareksa, Bibit.

Bahkan, sekarang, aplikasi mobile banking di bank menyediakan fasilitas untuk nasabah bisa melakukan investasi Reksadana langsung di aplikasi m-banking. Tidak perlu lagi harus ke kantor cabang.

Keunggulan lain dari Reksadana adalah tersedia banyak macamnya. Memberikan investor pilihan yang sesuai dengan kebutuhan.

Jenisnya adalah:

  • Reksa Dana Pasar Uang (Money Market Funds), yang memiliki kebijakan berinvestasi 100% pada efek bersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun, seperti: tabungan, deposito, giro, Obligasi Ritel Indonesia (ORI) atau sukuk ritel. Produk ini cocok bagi kamu yang memiliki profil sangat konservatif.
  • Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds), dengan kebijakan melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dalam bentuk efek bersifat utang. Disebut pendapatan tetap karena surat utang secara konsisten mendapatkan pembayaran bunga yang tetap dari penerbitnya. Reksa Dana ini memiliki risiko yang relatif lebih besar dari Reksa Dana Pasar Uang, karenanya cocok bagi kamu yang memiliki profil konservatif.
  • Reksa Dana Campuran (Discretionary Funds), dengan kebijakan berinvestasi sekurang-kurangnya 79% pada instrumen saham, obligasi, dan pasar uang secara sekaligus/ tidak diperbolehkan melakukan kombinasi terhadap 2 instrumen saja. Meskipun begitu, porsi masing-masing instrumen boleh beragam, cocok bagi kamu kamu yang memiliki profil moderat.
  • Reksa Dana Saham (Equity Funds), dengan kebijakan berinvestasi sekurang-kurangnya 80% dalam bentuk saham. Merupakan jenis produk dengan kebijakan paling agresif karena sebagian besar investasinya dilakukan pada saham, dimana resikonya lebih tinggi dari tiga jenis Reksa Dana sebelumnya. Meskipun begitu, reksa dana saham bisa menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi. Produk ini cocok bagi kamu yang memiliki profil agresif.

2. Tabungan Berencana Berjangka

Jangan salah, tabungan juga bisa memberikan bunga yang lumayan.  

Bank memiliki produk tabungan rencana atau tabungan berjangka. Jenis tabungan ini memiliki tingkat keamanan yang sama (dijamin LPS) dengan tabungan reguler, tapi menawarkan bunga lebih tinggi dari bunga tabungan reguler.

Dalam tabungan rencana, nasabah membuat kontrak dengan bank untuk menyetor secara rutin dalam jumlah tertentu selama masa yang disepakati.

Jika selama masa kontrak menabung, nasabah meninggal dunia, bank akan melanjutkan menyetor sampai masa kontrak berakhir. Ini karena ada proteksi asuransi yang diberikan secara gratis oleh bank.

Namun, dalam tabungan rencana, nasabah tidak bisa mencairkan setiap saat, tetapi harus menyelesaikan periode rencana tabungan yang sudah ditetapkan di awal saat kontrak dengan bank.

Jika tabungan rencana di break sebelum jatuh tempo, nasabah harus membayar denda.

Saya melihat beberapa keuntungan tabungan berjangka, yaitu:

  1. cocok untuk kebutuhan jangka pendek yang mengutamakan keamanan investasi, misalnya 3 bulan lagi digunakan untuk uang jalan – jalan atau travelling, yang membutuhkan kepastian dana.
  2. memberikan kedisiplinan dalam melakukan setoran simpanan karena dalam tabungan berjangka sudah ada kontrak untuk menyetor uang via auto debet rekening selama periode tertentu dan tidak dapat dilakukan penarikan dana selama jangka waktu menabung.
  3. meskipun bunga tabungan berjangka rendah dibandingkan investasi lain, tetapi dibandingkan tabungan reguler biasa, bunga tabungan berjangka masih lebih baik.
  4. bank memberikan Gratis perlindungan asuransi jiwa bagi nasabah selama jangka waktu Tabungan Berjangka.

Resiko tabungan berjangka hampir tidak ada, meskipun bunga tabungan kerja kecil, sehingga tabungan berjangka cocoknya untuk mencapai tujuan keuangan jangka pendek.

Tabungan berjangka termasuk jenis yang dijamin oleh LPS, yang jika bank menghadapi masalah, tabungan tetap aman.

Ada potongan biaya jika menarik tabungan berjangka sebelum jatuh tempo yang disepakati. Hal yang seharusnya bisa dihindari jika saat mengambil tabungan berjangka sudah diperhitungkan dengan cermat.

Salah satu contoh produk ini adalah Tabungan Rencana Mandiri.

Setoran awal terjangkau, hanya Rp 100 ribu dan harus memiliki tabungan Mandiri. Tabungan rencana menerapkan jangka waktu menabung minimum 1 tahun. Tidak dilakukan setoran selama 3 bulan berturut –turut otomatis tabungan ditutup dan saldo dicairkan ke rekening awal.

Ketentuan bunga adalah Suku Bunga Mandiri Tabungan Tertinggi (SBMT) plus persentase tertentu (tergantung masa kontrak tabungan rencana). Misalnya, kontrak 1 sampai 4 tahun, bunga adalah SBMT + 0.50%. Pada saat tulisan ini dibuat, SBMT adalah 2.25%, sehingga bunga untuk tabungan rencana kontrak 1 sampai 4 tahun adalah 2.75% per tahun.

Penarikkan dana diperbolehkan setelah 1 tahun dan dibatasi paling banyak 30%. Biayanya Rp 100 ribu. Pengambilan diatas 30% dianggap berhenti.

Perlindungan asuransi diberikan gratis, tanpa pemeriksaan kesehatan, dengan pertanggungan maksimum setoran bulanan Rp 5 juta. Misalnya, nasabah memiliki setoran bulanan Rp 5.1 juta, maka hanya mendapat perlindungan sampai Rp 5 juta, sedangkan sisanya Rp 100 rb tidak ditanggung oleh asuransi.

3. Menabung Emas

Emas selalu jadi pilihan instrumen investasi sejak dahulu kala. Kita mungkin sudah tahu dari orang tua atau kakek nenek ihwal emas sebagai investasi.

Tapi, buat mahasiswa yang punya penghasilan minim, akan menghadapi kendala berinvestasi di emas karena (1) nilai minimum investasi cukup tinggi; (2) butuh tempat penyimpanan khusus.

Untungnya, inovasi baru muncul yaitu tabungan emas.

Apa itu tabungan emas ? Kita menabung dalam bentuk emas, yaitu bisa membeli rutin emas setiap bulan, persis seperti menabung biasa.

Keunggulannya adalah:

  • Bisa mulai investasi dari 1 gram emas yang sangat terjangkau
  • Tidak perlu menyimpan emas karena emas disimpan pengelola tabungan emas.
  • Bisa mencairkan tabungan emas dengan cara amat mudah, yaitu menjual kembali ke pengelola, dan uang hasil penjualan kembali akan langsung masuk rekening tabungan Anda.
  • Bisa mendapatkan fisik emas dengan meminta pengelola mencetak emas.

Dua penyelenggara tabungan emas, yaitu PT Antam dan Pegadaian. Keduanya adalah BUMN yang sudah biasa menangani emas, sehingga keamanan transaksi cukup terjamin.

Diluar kedua lembaga tersebut, Antam dan Pegadaian, kita harus extra hati-hati soal legalitas dan izin OJK terhadap lembaga – lembaga yang menawarkan menabung emas.

Jika merasa ragu dengan lembaga yang mengelola tabungan emas, sebaiknya cek ke OJK atau Satgas Investasi untuk memastikan keamanan penawaran tersebut. Lebih baik mencegah daripada terjebak investasi bodong.

4. Tabungan, Deposito Online

Sekarang banyak bermunculan bank digital. Salah satu produk unggulan bank digital adalah tabungan dan deposito online.

Produk ini cocok sekali untuk mahasiswa yang cukup adaptif terhadap teknologi.

Tabungan dan deposito online, punya beberapa keunggulan dibandingkan tabungan dan deposito pada umumnya, yaitu:

Pertama, proses pembukaan mudah dan dilakukan secara online lewat aplikasi mobile banking.

Konsumen tidak perlu lagi harus mengantri di kantor cabang baik. Sekarang semua proses bisa diselesaikan secara online lewat aplikasi.

Kedua, biaya – biaya digratiskan oleh bank digital. Jadi, tabungan online tidak ada biaya admin, biaya minimum saldo dan bahkan biaya transfer pun gratis.

Ketiga, tabungan dan deposito online menawarkan suku bunga yang jauh diatas rata – rata bunga tabungan di bank.

Salah satunya, yang kami cek adalah Seabank, bank digital terbaru di Indonesia. Bank ini menawarkan bunga 7% setahun untuk pembukaan rekening lewat Shopee.

Seabank Bunga Tabungan

Bunga 7% untuk tabungan itu sangat tinggi. Karena rata – rata bunga tabungan tidak sampai 1% setahun, bahkan deposito saat ini hanya di kisaran 3% sd 4% setahun.

Bank digital lain, seperti Neobank Bank Neo Commerce, Blu BCA digital, juga tidak kalah menawarkan bunga tabungan yang diatas rata – rata.

  • Tabungan Neo Wow. Fitur ini adalah fitur dimana nasabah bisa menyimpan uangnya di Bank Neo dengan cara setor tunai maupun transfer. Dengan menggunakan fitur ini, nasabah bisa mendapatkan bunga sebesar 6% p.a.
  • Deposito NEO WOW. Nasabah bisa mendapatkan bunga sebesar 8% per tahun. Selain itu, tidak seperti produk deposito pada umumnya, nasabah Bank Neo bisa melakukan setoran awal dengan dana yang kecil mulai dari Rp 200.000,- dengan tenor deposito yang fleksibel mulai dari 7 hari hingga 1 tahun.
Deposito Bunga Tinggi Neo Commerce

5. P2P Lending

P2P Lending adalah instrumen investasi yang baru muncul beberapa tahun ini seiring dengan kehadiran fintech.

Return investasi di P2P Lending cukup tinggi. Tapi resikonya juga tidak kecil.

Meskipun nilai investasi di P2P sangat terjangkau, tetapi untuk mahasiswa yang ingin masuk, perlu mempelajari dengan baik karena resikonya serta harus paham cara memilih calon peminjam yang bagus.

P2P atau Peer To Peer artinya mempertemukan secara langsung antara investor yang memiliki dana dengan borrower yang membutuhkan dana pinjaman.

Pertemuan tersebut dilakukan secara online lewat teknologi informasi milik platform P2P.

Contoh beberapa platform Peer To Peer di Indonesia adalah: Investree, Modalku, Koinworks, Akseleran, Amartha dan banyak lagi.

Platform P2P memilih calon peminjam sesuai kriteria dan menetapkan profil risiko peminjam, lalu menempatkan calon peminjam ke marketplace P2P di mana investor bisa memilih peminjam yang akan didanai.

Mekanisme Peer To Peer memberikan keuntungan sebagai berikut:

  • return yang ditawarkan lebih tinggi buat investor karena hubungan langsung antara investor dan borrower, yang saya alami return P2P mencapai 12% sd 16% setahun.
  • nilai investasi P2P relatif kecil dan terjangkau, salah satu platform bisa menerima investasi mulai dari Rp 10,000 per pendanaan.
  • penggunaan teknologi informasi membuat proses investasi di P2P berlangsung online dan efisien, cocok untuk dunia digital saat ini.

Bagaimana resikonya ?

Yang perlu diperhatikan adalah resiko gagal bayar peminjam sepenuhnya ditanggung investor P2P, sementara platform p2p tidak menanggung.

Jadi, the ultimate risk taker di P2P adalah investor, bukan platform.

Karena itu, investor harus memperhitungkan resiko ini ketika memutuskan masuk ke dalam instrumen P2P.

6. Saham

Saham ini jenis investasi yang sangat menarik dari sisi keuntungan. Tapi, resikonya juga tidak kecil.

Lebih cocok untuk target investasi jangka panjang, seperti dana pensiun. Perlu hati – hati bagi mahasiswa yang masuk ke investasi saham.

Tapi, mahasiswa disarankan untuk mulai mempelajari saham, mumpung masih muda. Jadi punya banyak waktu untuk bisa mengikuti fluktuasi harga saham.

Kita bahas dasar – dasar saham dulu. Jika ingin lebih lanjut, bisa baca pembahasan secara lebih dalam di bagian saham.

Investasi saham memberikan keuntungan dari

  • dividen yang dibayar perusahaan dan
  • apresiasi harga saham di bursa.

Dividen merupakan pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham. Jumlahnya tergantung keputusan RUPS.

Dinamika permintaan dan penawaran saham di bursa menentukan tingkat harga saham. Kenaikkan harga saham memberikan keuntungan bagi pemegang saham dari selisih harga beli dan harga jual.

Masing masing sumber keuntungan ini punya sisi plus dan minus.

Dividen biasanya relatif kecil tapi saham tidak perlu dijual untuk bisa mendapatkan deviden, artinya tahun depan pemegang saham bisa terus menikmati dividen selama saham belum dijual.

Kenaikan harga biasanya memberikan nilai keuntungan lebih besar dibandingkan dividen, tetapi ingat bahwa Anda harus menjual saham tersebut, yang artinya Anda tidak bisa menikmati keuntungan lagi setelah itu.

Saham adalah investasi yang beresiko tinggi. Itu sebabnya pula saham memberikan return investasi paling tinggi untuk mengkompensasi tingginya resiko.

Harga saham bisa turun drastis dalam waktu sangat singkat. Menggerus nilai investasi di saham secara signifikan.

Beberapa resiko investasi di saham adalah:

  • Penurunan harga (capital loss). Harga saham turun sehingga menjadi lebih rendah dari harga beli
  • Delisting saham. Saham tidak tercatat di bursa efek karena perusahaan melanggar sejumlah ketentuan di bursa efek.
  • Pailit dan Likuidasi. Perusahaan dibubarkan karena tidak bisa membayar kewajiban.

Tips untuk Mahasiswa Memilih Investasi

Dari banyak pilihan, bagaimana seorang mahasiswa harus memilihnya, dengan keterbatasan dana yang dihadapi.

Beberapa tips semoga bermanfaat, yaitu:

A. Tujuan Keuangan

Tentukan terlebih dahulu tujuan keuangan dalam melakukan investasi. Setelah tahu tujuannya, baru memilih jenis instrumen yang ingin digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.

Bukan sebaliknya. Tidak tahu tujuan, asal pilih instrumen.

Perencana keuangan Ligwina Hananto pernah bilang, “Tujuan Lo Apa”.

B. Risk dan Return

Dalam setiap investasi berlaku hukum kekal bahwa high risk high return, low risk low return.

Jadi, kalau ada investasi yang menjanjikan keuntungan tinggi, kita harus siap dengan resikonya yang tinggi. Sebaliknya, investasi dengan resiko rendah, return nya juga rendah.

Pemahaman ini penting supaya kita tidak terbujuk rayuan investasi bodong, yang biasanya menjanjikan investasi dengan return fantastis tanpa menjelaskan resiko dibaliknya.

C. Diversifikasi

Investasi selalu punya resiko. Karena itu, kenapa diberikan return sebagai kompensasi resiko tersebut.

Untuk mengelola risiko tersebut, kita harus melakukan diversifikasi portfolio. Singkatnya, don’t put your eggs in one basket.

Sebagus-bagusnya suatu investasi, kita harus siap dengan resikonya. Makanya, jangan taruh uang kita 100% semuanya disitu.

Supaya saat terjadi masalah di investasi tersebut, yang mana mungkin terjadi, kita siap karena punya uang di instrumen lain.

D. Belajar

Di usia yang masih relatif muda, mahasiswa punya banyak waktu dan kesempatan untuk banyak belajar soal berbagai instrumen investasi. Ekspos ke berbagai instrumen, agar tahu mana yang terbaik, mana yang beresiko.

Belajar dari buku secara teori penting, tetapi tidak kalah penting juga untuk langsung praktek mencoba. Karena dari situ, jadi bisa tahu bagaimana kinerja dan cara kerja berbagai instrumen.

Originally posted 1970-01-01 00:00:00.