Ingin mencari tambahan penghasilan? Mungkin Anda bisa mencoba bisnis jual beli situs atau website. Ini tipsnya.
Lho? Emang bisa, ya? Bisa dong! Penasaran? Baca artikel tentang cara dan tips menjual situs ini sampai habis ya!
Mengenal bisnis jual beli situs
Bisnis jual beli situs atau website biasa dikenal dengan istilah website flipping. Sederhananya bisnis ini serupa dengan bisnis jual beli lainnya namun bedanya produk yang diperdagangkan adalah website.
Akan tetapi, kebanyakan orang menilai website flipping itu bukanlah bisnis melainkan investasi. Lantaran, potensi keuntungannya memang besar. Anda bisa untung hingga 10 kali lipat dari modal awal yang dikeluarkan untuk setiap website yang berhasil terjual. Menarik, bukan?
Apalagi kalau Anda bisa menjual website besar, keuntungannya bisa lebih daripada itu. Lalu, cuan yang diterima dari penjualan 1 website besar tadi bisa diputar lagi dengan menjual beberapa website lainnya.
Beberapa website besar yang mungkin sudah sering Anda kunjungi merupakan hasil dari jual beli website. Salah satunya yang melegenda adalah website Huffington Post. Website ini awalnya merupakan milik seorang blogger asal Yunani bernama Arriana Huffington.
Pada 2011, website-nya laku terjual dengan harga $315 juta atau sekitar Rp 4,4 triliun (kurs Rp 14.000/US$). Ia menjual website tersebut kepada AOL Inc, perusahaan media massa multinasional asal New York, Amerika Serikat.
Tak hanya Huffington yang diuntungkan dari transaksi ini, AOL juga tak kalah cuan. Kini, Huffington Post yang dikelola AOL rutin menerima pendapatan dari berbagai iklan, spanduk digital, dsb. Bila dikira-kira, Huffington Post kini sudah bernilai lebih dari $1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun.
Menarik, bukan? Semakin penasaran, belum? Simak cara dan tips menjual situs di bawah ini!
Cara dan tips membangun bisnis jual beli situs
Ada berbagai cara untuk bisa melakukannya dengan sukses.
1. Bangun website sendiri atau beli yang sudah jadi
Sebelum menjual sebuah website, Anda perlu memilih antara membangun website sendiri dari nol atau membeli website yang sudah jadi. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Selain itu, Anda juga punya kontrol lebih terhadap website tersebut. Anda bebas menentukan jenis website apa yang Anda ciptakan, niche-nya kebebasan lebih dalam, strategi SEO-nya seperti apa, proses monetisasinya seperti apa, dan lain sebagainya.
Namun, pilihan tersebut memakan lebih banyak waktu dan pikiran Anda. Nah, bila Anda ingin yang lebih menghemat waktu dan praktis, maka Anda bisa membeli saja website yang sudah jadi.
Selanjutnya, Anda hanya perlu mencari cara terbaik menjual situs itu lebih mahal dari modal yang Anda keluarkan. Namun, pilihan satu ini membutuhkan modal yang lebih besar dari pilihan pertama.
2. Selektif memilih website
Bila Anda memilih untuk mulai dari website yang sudah jadi, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar cuan, sebagai berikut:
a. Niche Menguntungkan
Pilih website dengan niche yang menguntungkan. Pastikan Anda memilih website dengan niche yang banyak pengunjungnya. Namun, jangan pula memilih niche yang terlalu umum. Misal, Anda ingin membeli website dengan niche seputar makanan, maka pilih isu spesifik seputar makanan misal website tentang makanan organik, atau seputar sayur-sayuran saja.
Nah, tips tambahannya adalah pilihlah website dengan niche yang menguntungkan dan isu atau industrinya Anda kuasai. Misal, Anda suka dengan hal-hal yang berbau fashion, maka carilah niche yang berkaitan dengan fashion dan banyak peminatnya.
b. Kualitas Baik
Pilih website berkualitas baik. Jangan asal membeli website murah tapi kualitasnya amburadul. Pilihlah website yang minimal punya pondasi yang baik. Seperti apa sih website yang layak dibeli:
- Memiliki track record traffic yang wajar (lebih dari 10k views)
- Rutin mengunggah konten
- Domain authority-nya lebih dari DA 10
- Memiliki lebih dari 5 keyword/postingan yang muncul di halaman 1 Google
- Lebih baik lagi kalau sudah memiliki pendapatan bulanan dari iklan misalnya yang bisa ditingkatkan
c. Web Komunitas
Utamakan Web Berbasis Komunitas. Web berbasis komunitas maksudnya adalah website yang dibangun dan dikembangkan karena hobi si pemilik website tersebut, dan biasanya mereka tidak berpikir untuk memonetasikan situs mereka.
Oleh karenanya, traffic yang datang ke website mereka terbangun secara organik. Biasanya pengunjung website begini adalah pengunjung yang setia. Nah, website seperti ini layak untuk dilirik, dikembangkan lagi, dan dijual lebih mahal.
d. Domain Kuat
Beli website yang punya nama domain yang kuat. Banyak orang yang hanya fokus pada isi konten dari suatu website, akan tetapi terkadang nama domain website juga bisa jadi tambang emas, lho!
Pilih website dengan nama domain yang kuat dan kata kuncinya paling banyak dicari orang.
e. Milik Perorangan
Pilih website yang dijalankan oleh perorangan bukan profesional. Website ini biasanya masih terjangkau untuk dibeli dibanding yang dikembangkan oleh profesional.
f. Pialang Website
Cari di pialang website. Untuk lebih mempermudah Anda, coba cari website dengan ciri-ciri di atas di situs pialang website seperti Flippa.
Negosiasi dengan pemilik website
Usai menentukan website apa yang ingin Anda beli, langkah selanjutnya yang perlu Anda lalui adalah menghubungi pemilik website tersebut. Setelah itu, ajukan permohonan untuk membeli website tersebut dan negosiasikan harganya.
Nah, pada tahap ini Anda harus lebih dulu melakukan riset tentang harga wajar dari sebuah website di industri yang dipilih. Setelah mengantongi data tersebut, sesuaikan tawaran yang akan Anda ajukan ke pemilik website dengan modal yang dimiliki.
Perlu diingat, proses satu ini mungkin akan memakan sedikit waktu Anda. Maka dari itu, Anda harus bisa bersabar. Jangan terburu-buru, sampai Anda mencapai kesepakatan yang menguntungkan buat kedua belah pihak.
Lalu, selanjutnya apa?
Bila sudah sama-sama sepakat dengan harga yang Anda tawarkan, penting bagi Anda untuk membuat surat perjanjian resmi alias kontrak. Tujuannya, tentu untuk mencegah aksi culas dan curang, agar tidak ada yang dirugikan.
Adapun yang perlu Anda pastikan ada dalam kontrak tersebut adalah sebagai berikut:
- Nama domain
- Rincian registrasi website
- Nama Bisnis
- Informasi entitas bisnis
- Informasi seputar segala update software dan langganan pihak ketiga yang berkaitan dengan website tersebut
Kontrak siap ditandatangani, segera transfer uang yang disepakati ke pemilik website tersebut, dan website sepenuhnya menjadi milik Anda!
Optimasi website
Selamat! Kini Anda memiliki website yang siap dijual. Sebelum buru-buru menjualnya dengan margin keuntungan yang kecil, Anda perlu melakukan optimasi ‘tipis-tipis’ agar cuan yang diraup lebih maksimal.
Begini caranya:
a. Site Audit
Audit website secara menyeluruh. Proses audit ini penting untuk mengidentifikasikan kekurangan website secara menyeluruh. Dengan begitu Anda bisa mengukur bagian mana saja dari situs tersebut yang perlu dioptimasi.
b. Naikkan Pengunjung
Tingkatkan traffic dengan praktik SEO. SEO atau Search Engine Optimization adalah investasi yang berharga. Praktik SEO yang baik bisa membuat website Anda muncul di halaman 1 Google bahkan tanpa perlu mengeluarkan modal sedikitpun.
Jadi, penting bagi Anda mempelajari SEO dan segera mempraktikkan pada setiap website yang akan dijual. Gunanya, selain menaikkan traffic tentu untuk menaikkan nilai jual website tersebut.
c. Mobile Friendly
Pilih tema website yang mobile-friendly. Pemilihan tema website juga penting. Tak hanya untuk membuat tampilan website jadi lebih menarik dipandang mata saja, namun ada hubungannya juga dengan traffic dan ranking website. Lantaran, baru-baru ini Google telah menambahkan user experience sebagai salah satu faktor penentu ranking suatu website. Termasuk user experience bagi pengguna telepon genggam. Sebab, kini semakin banyak orang lebih sering menghabiskan waktunya di telepon genggam ketimbang desktop. Maka Anda perlu memastikan bahwa tema website Anda sudah mobile-friendly atau belum?
d. Profitabilitas
Tingkatkan profitabilitas. Ada beberapa cara menaikkan profitabilitas website. Di antaranya adalah sebagai berikut:
- Menampilkan iklan
- Menggunakan jasa afiliasi profesional
- Jual digital product (coaching service/online course, e-book, dsb)
- Memasang layanan berlangganan (subscription services) untuk konten premium
Anda bisa memilih salah satu cara meningkatkan profitabilitas di atas, atau malah menerapkan semuanya di website tersebut.
Jual website
Akhirnya sampai juga ke tahap akhir proses jual beli website. Bila Anda sudah menerapkan cara-cara di atas, traffic dan profitabilitas website pun sudah naik dari sebelumnya, maka artinya website tersebut siap dijual ke orang lain.
Bagaimana caranya agar website bisa cepat terjual? Ikuti tipsnya berikut ini:
- Pasarkan website Anda di situs broker jual beli website seperti Flippa
- Buat deskripsi website yang jujur dan sebaik mungkin
- Jauhi promosi yang berlebihan. Hindari kata-kata subjektif seperti ‘blog kesehatan terbaik’ atau ‘blog info travelling terlengkap di dunia’ dan lain sebagainya.
- Responsif. Usai mengunggah website Anda di situs jual beli situs, upayakan jadi penjual yang responsif. Pastikan semua gadget Anda menampilkan notifikasi chat atau tawaran dari calon pembeli yang datang ke situs tersebut. Balas segera semua pertanyaan calon pembeli. Selain itu, perlakukan semua calon pembeli dengan baik, sopan, dan tunjukkan sikap perhatian yang membantu calon pembeli website Anda.
Nah, demikian cara dan tips menjual situs yang bisa Anda terapkan. Semoga berhasil dan cepat cuan!
Originally posted 1970-01-01 00:00:00.