Reksadana Pasar Uang RDPU vs Tabungan Deposito, Mana Lebih Baik

Muncul pertanyaan yang menarik soal persiapan dana darurat, “Jika Rdpu lebih menguntungkan daripada menabung di bank,kenapa tidak semua orang investasi di rdpu?”

RDPU adalah singkatan dari Reksadana Pasar Uang. Jenis Reksadana yang melakukan investasi pada instrumen pasar uang dan menurunkan tingkat risiko melalui diversifikasi penempatan instrumen pasar uang yang dipilih secara selektif.

Apakah RDPU, lebih menguntungkan dari tabungan atau deposito untuk dana darurat ? Mari kita simak perbedaan kedua instrumen investasi ini.

Kelebihan tabungan dan deposito adalah sangat aman karena dijamin LPS dan cepat bisa dicairkan, sedangkan Reksadana Pasar Uang tidak punya jaminan dan pencairan 2 hari – 3 hari.

Sementara, Reksadana Pasar Uang punya keunggulan soal return keuntungan lebih tinggi dibandingkan tabungan dan deposito, minimum investasi di RDPU juga rendah bisa dari Rp 10 ribu.

Risiko

Tabungan dan deposito di bank, jelas, lebih aman dibandingkan Reksadana Pasar Uang.

Karena simpanan di tabungan dan deposito dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Jika bank mengalami masalah, simpanan nasabah di bank akan tetap aman.

Sementara, dana investasi di RDPU tidak dijamin LPS. Jika pengelolaan Reksadana Pasar Uang bermasalah, investor yang harus menanggung resikonya sendiri.

Meskipun RDPU termasuk jenis Reksadana yang paling kecil resikonya dibandingkan jenis Reksadana lain seperti, Pendapatan Tetap atau Saham, karena instrumen investasi yang dipilih mayoritas adalah deposito di bank.

Return, Suku Bunga

Return Reksadana Pasar Uang umumnya lebih tinggi dibandingkan suku bunga Tabungan dan Deposito.

Hal ini mungkin karena RDPU punya portfolio yang lebih besar untuk meminta bunga deposito yang lebih tinggi dibandingkan nasabah membuka sendiri deposito di bank.

Bank umumnya bersedia memberikan bunga khusus, special rate, untuk penempatan dana dalam jumlah besar, yang bisa dimanfaatkan oleh RDPU dengan jumlah dana kelolaan yang besar.

Likuiditas

Likuiditas adalah kecepatan kita untuk melakukan pencairan dana. Seberapa cepat, kita bisa mencairkan investasi.

Tabungan lebih cepat dibandingkan Reksadana Pasar Uang karena bisa dilakukan di hari yang sama. Apalagi uang di tabungan bisa diambil setiap saat di ATM.

Sementara, pencairan di Reksadana Pasar Uang membutuhkan waktu 2 hari sd 3 hari untuk dana masuk ke rekening kita.

Deposito agak berbeda karena bersifat jangka waktu, sehingga ketika dilakukan pencairan sebelum jatuh tempo akan dikenakan biaya.

Di Reksadana Pasar Uang tidak ada jangka waktu, kapan saja bisa dicairkan.

Minimum Investasi

Reksadana Pasar Uang banyak yang menerima penempatan mulai dari Rp 10 ribu lewat platform aplikasi online. Dengan investasi serendah ini, investor sudah bisa menikmati return yang ditawarkan Reksadana Pasar Uang, sama dengan investor lain yang menempatkan dana lebih besar.

Sementara, tabungan dan deposito meminta saldo penempatan dana yang lebih besar. Simpanan di tabungan bisa kecil tetapi nanti ujungnya kena potongan biaya adminstrasi setiap bulan atau tidak dapat bunga karena saldo yang kecil.

Kesimpulan

Sebagai instrumen pasar uang, Reksadana Pasar Uang dan Tabungan, memiliki keunggulan dan kelemahannya sendiri.

Pilih instrumen yang paling sesuai dengan tujuan keuangan kita.