Tips menggunakan Paylater ini penting. Saya melihat banyak orang, terutama millineals, terjebak hutang ketika belanja online. Apa yang perlu diperhatikan saat mengambil PayLater cicilan tanpa kartu kredit?
Yang lebih penting menurut saya adalah bagaimana cara kita sebagai konsumen memakai layanan PayLater ini secara bijaksana dan sehat.
Berikut ini adalah tips menggunakan PayLater agar tidak terjebak hutang yang gali lubang tutup lubang:
1. PayLater itu Pinjaman

Semudah apapun PayLater, Anda harus ingat bahwa layanan ini adalah pinjaman, cicilan tanpa kartu kredit, yang Anda harus bayar.
Jadi, sebaiknya gunakan cara pembayaran PayLater dengan bijak.
Karena jika sampai menunggak, Anda punya sejumlah konsekuensi:
- mengeluarkan biaya yang sebenarnya tidak perlu, tetapi sekarang Anda harus keluarkan karena denda terlambat;
- catatan kredit menjadi buruk karena punya tunggakan pinjaman;
- gangguan pada keuangan karena adanya tambahan biaya untuk bunga dan denda terlambat.
2. Jangan Pasang ‘Default’ PayLater
Anda punya pilihan untuk men-setting ‘default’ Paylater dalam cara pembayaran.
Salah satunya, saya alami di GoPay, yang menetapkan PayLater sebagai default pembayaran. Dengan setting default, setiap kali saya melakukan transaksi di Gojek, maka cara pembayaran otomatis adalah PayLater.
Tidak jarang pengguna tidak sadar bahwa sudah menggunakan PayLater sebagai alat pembayaran, akibat memilih default PayLater, dan saat tagihan datang kaget karena merasa tidak pernah berhutang.
Saran saya jangan set default PayLater karena beberapa alasan:
- PayLater adalah hutang yang perlu dilunasi. Jangan gampang berhutang.
- Dengan membayar dengan PayLater, seolah-olah uang Anda tidak berkurang, padahal sebenarnya tidak, yang mungkin mendorong Anda bertransaksi lebih banyak, lebih besar dari biasanya.
3. Bunga PayLater Tinggi, Pahami Ini
Saya ambil contoh PayLater Gojek.
Gojek menerapkan bunga Rp 2,000 per hari jika terlambat regardless jumlah pinjaman Anda.
Meskipun secara nominal 2 ribu kelihatan kecil, tetapi sebenarnya itu jumlah yang besar dalam persentase bunga.
Andaikan Anda pinjam PayLater Rp 500,000 dan terlambat membayar selama 10 hari,yang artinya biaya bunga adalah Rp 20,000 atau 4%. Jika terlambat 30 hari, bunga 12% sebulan atau 60% setahun.
Bunga yang lebih tinggi Anda alami di Traveloka dan OVO PayLater.
4. Hati – Hati Beli Tidak Perlu Karena PayLater
Kemudahan yang diberikan PayLater perlu Anda sikapi hati – hati untuk jangan sampai Anda meningkatkan oengeluaran konsumsi yang sebenarnya tidak perlu. Dari yang dulu tidak butuh, sekarang menjadi Anda beli karena ada iming – iming bayar nanti dengan PayLater.
Kemungkinan beli sesuatu yang tidak perlu karena ada layanan PayLater, saya rasakan sendiri dimana keinginan untuk belanja meningkat karena secara impulsif merasa tidak perlu bayar sekarang (rasa tidak perlu keluar uang tunai).
Penelitian di sejumlah negara menunjukkan bahwa ketika orang melakukan pembayaran secara non-tunai atau tidak mengeluarkan uang tunai, misalnya dengan kartu kredit, kemungkinan konsumsi menjadi meningkat (yang tidak perlu menjadi perlu).
Menurut Grant Thornton, organisasi global terkemuka yang menyediakan jasa assurance, tax, dan advisory, salah satu resiko penggunaan PayLater adalah peningkatan perilaku konsumtif berlebihan tanpa disadari, dengan kemudahan untuk beli sekarang bayar belakangan yang memberikan dorongan impulsif dalam keputusan pembelian, yang seringkali justru jatuh kepada barang-barang yang tidak diperlukan.
5. Hitung Kemampuan Bayar
Penting diperhatikan, saat mengajukan pinjaman mengambil sesuai kemampuan. Karena bagaimana juga pada saatnya pinjaman harus dikembalikan, harus dilunasi.
Pinjam sesuai kemampuan akan membuat peminjam bisa membayar tepat waktu dan tidak harus membayar denda keterlambatan.
Disamping itu, pinjam sesuai kemampuan membuat Anda tidak terpaksa melakukan tindakan ‘gali lubang tutup lubang’ dengan mengambil pinjaman lagi untuk menutup pinjaman yang lama.
Salah satu cara mengukur kemampuan pembayaran adalah menghitung maksimum total cicilan per bulan sebesar 30% dari penghasilan per bulan. Yang harus kita hitung adalah Total Cicilan, semua cicilan termasuk cicilan baru yang akan kita ambil.
6. Pahami Kontrak Pinjaman
Baca dengan teliti kontrak perjanjian yang ditawarkan, dan ajukan pertanyaan apabila belum jelas.
Karena kontrak menjadi dasar hukum pinjam meminjam. Segala hak dan kewajiban pihak yang terlibat diatur dalam kontrak.
Kontrak pinjaman bisa bervariasi, mulai dari yang simpel, yaitu pinjaman dana tunai jangka waktu pendek, sampai yang cukup rumit terkait usaha, misalnya, jika terdapat jaminan atau agunan atas pengajuan pinjaman.
7. Website dan Aplikasi Secured
Pastikan bahwa pinjaman dilakukan ke situs yang aman dan terproteksi dengan secured.
Fintech P2P pinjaman online resmi diwajibkan OJK melakukan sejumlah langkah security di website dan database untuk melindungi data konsumen, termasuk lolos audit dan sertifikasi ISO teknologi informasi, untuk memastikan bahwa keamanan data konsumen menjadi prioritas utama perusahaan.
Peminjam bisa melihat keamanan situs dari logo gembok atau tergembok di kiri atas yang bisa dikatakan keamanan dari situs tersebut terjamin, dan ini bisa menjadi indikasi bahwa aplikasi pinjaman uang online tersebut aman dan terpercaya.
8. Punya Layanan Konsumen
Waktu mengajukan pinjaman, sebaiknya pilih perusahaan yang punya layanan konsumen jelas dan mudah dihubungi. Misalnya, no telepon ada, lalu email, kalau mungkin ada WA dan alamat kantor.
Tujuannya, supaya jika nanti ada masalah, debitur bisa dengan mudah menghubungi dan mendapatkan respon cepat.
Layanan konsumen yang jelas dan mudah dihubungi juga menjadi penanda antara lembaga legal dan ilegal.
Pinjol ilegal biasanya tidak memiliki layanan konsumen. Jelas, mereka ilegal, jadi identitasnya ingin tidak dikenal dan sebisa mungkin ditutup tutupi.
9. Pinjam Perusahaan Izin OJK
Pinjam hanya di perusahaan pinjaman yang sudah berizin OJK.
Dengan mengajukan di pinjaman resmi, calon peminjam terlindungi dari efek negatif pinjaman ilegal.
Pinjaman resmi yang terdaftar OJK wajib mengikuti regulasi dan peraturan yang bertujuan melindungi konsumen.
Calon peminjam masuk ke situs OJK yang disana terdapat daftar pinjaman online resmi diawasi OJK. Pinjam hanya dari lembaga yang terdaftar resmi di OJK.
Daftarnya bisa juga lihat disini.
Bisa juga mengecek daftar pinjol resmi di website AFPI yang menaungi semua perusahaan P2P terdaftar di OJK
Tidak mudah tergiur tawaran kredit yang manis, yang mudah, sebelum memastikan bahwa tawaran tersebut datang dari lembaga resmi dan bukan lembaga ilegal.
10. Proteksi Data di Aplikasi
Masalah ini sebenarnya tidak murni kejadian di PayLater, namun umum di banyak aplikasi keuangan dalam ponsel saat ini.
Ada beberapa kejadian hacker membobol data aplikasi sehingga konsumen tidak melakukan transaksi tetapi menerima tagihan.
Anda bisa browsing di internet dan akan menemukan banyak komplain soal kejadian semacam ini.
Saya tidak tahu dalam kasus kecolongan ini, apakah sistem keamanan aplikasi lemah atau konsumen teledor.
Untuk menghindari hal ini terjadi, maka saran saya:
- Menjaga data di aplikasi dengan baik – baik, jangan memberikan pada orang lain, karena sekarang sudah ada fasilitas PayLater, yang membuat orang punya akses di aplikasi bisa dengan mudah melakukan pembelian walaupun tidak punya uang
- Memantau transaksi secara rutin supaya jika ada transaksi yang mencurigakan cepat ketahuan dan bisa segera melaporkan ke aplikasi atau pihak berwenang
- Non-aktifkan PayLater jika memang jarang digunakan untuk menghindari penyalahgunaan.
Kesimpulan
Paylater menawarkan kemudahan, yang selama ini sulit ditemukan pada pinjaman bank. Namun, sejumlah hal harus kita perhatikan ketika memutuskan mengambil PayLater.
Semoga tips soal pinjaman PayLater ini bermanfaat!
Originally posted 2021-07-26 00:00:00.